Nikmati Program RTMPE Mulai dari Tempat Tidur

Nikmati Program RTMPE Mulai dari Tempat Tidur

BANGKINANG(HR)- Pemerintah harus menjalankan program yang mampu menyalurkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dengan tepat sasaran, bahkan harus dinikmati masyarakat mulai dari tempat tidur. Demikian kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti, Muzamil Baharuddin.

"Program itu juga harus mampu menuntun masyarakat untuk dapat membangun ekonomi yang mapan, bahkan secara massal," kata Muzamil ketika berkunjung ke kawasan Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kampar, Kamis (30/7).

Muzamil ketika itu datang mengunjungi kawasan P4S bersama rombongan dari Muspida serta Sekretaris Daerah Meranti dan para tokoh masyarakat asal daerah itu. Ia mengatakan, saat ini untuk sampel program yang positif bagi masyarakat bahkan mampu untuk dinikmati mulai dari tempat tidur adalah Program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) yang telah dijalankan Pemda Kampar.

Program ini bukan sekadar menyinergikan antara sektor pertanian, peternakan dan perikanan, namun juga telah terbukti mampu membawa masyarakat menjadi kaya raya. Karena dengan hanya mengelola lahan seluas seribu meter per segi, hasilnya bisa mencapai Rp15 juta hingga Rp25 juta setiap bulannya. Menurut Bupati Kampar Jefry Noer, pemasukan sebesar itu mengalahkan penghasilan dari 5 hektare kebun karet dan sawit.

Bahkan menurut Muzamil, alokasi APBD pada Program RTMPE, akan mampu disarakan secara optimal oleh masyarakat. Mereka dapat menikmati hasilnya secara berkelanjutan.

"Mulai dari tempat tidur, mereka sudah mendapatkan kenikmatan yang dihasilkan dari konsep RTMPE. Mereka dapat nyenyak tidur karena tidak harus memikirkan kebutuhan pangan esok hari, semuanya sudah tersedia di atas lahan RTMPE yang berada di belakang rumah mereka," kata dia.

Di atas lahan RTMPE tersebut, Bupati Jefry Noer menjelaskan bahwa telah ada segala kebutuhan pangan. Mulai dari ikan, telur, daging ayam hingga berbagai jenis sayuran mulai bawang hingga cabai merah.

"Masyarakat hanya tinggal membeli beras dan garam saja untuk memasak. Uangnya adalah hasil penjualan biourine dan pupuk organik yang dihasilkan dari kotoran sapi yang diolah. Belum lagi hasil dari pertanian seperti bawang yang juga menghasilkan uang jutaan rupiah," katanya.

Muzamil kembali menjelaskan, pihaknya akan segera meminta Pemda Meranti untuk juga menjalankan Program RTMPE di sembilan kecamatan yang ada di daerah itu. "Jika terlaksana, maka Meranti tidak lagi membutuhkan pemenuhan kebutuhan pokok seperti ayam, daging dan sayuran yang selama ini didatangkan dari luar daerah. Masyarakat menjadi sejahtera," katanya.(adv/humas)