SPBU RAMPUNG

Warga Berharap Segera Dioperasikan

Warga Berharap Segera Dioperasikan

SELATPANJANG (HR)- Keberadaan dua unit SPBU yang telah rampung pembangunannya di kota Selatpanjang, namun hingga sejauh init toh belum bisa beroperasi.

Sebelummnya pemerintah kabupaten sempat mengklaim akhir tahun 2014 atau selambatnya awal 2015 lalu, stasiun pengisian bahan bakar umum itu sudah bisa meladeni kebutuhan masyarakat.

Tapi saat ini justru sudah di ambang pintu bulan Agustus, toh tanda-tanda akan dioperasikan SPBU tersebut belum terlihat.

Demikian diungkapkan Sofian warga Desa Banglas Barat kepada Halua Riau di Selatpanjang Kamis kemarin.

Sofian menyebutkan kehadiran SPBU di Meranti menjadi sebuah kebutuhan primer untuk menghapurskan praktik kotor yang dilakukan para pemilik APMS dan juga para pengecer nakal.

Sebab dengan beroperasinya SPBU tersebut tentu akan memberikan pelayanan prima bagi para konsumen BBM subsidi tersebut.

Masyarakat Meranti tentunya tidak akan menjadi korban selamanya atas kelicikan berbagai penegecer nakal itu. Sebab sejauh ini semua pengecer yang ada ingin mencari keuntungan sebesar-besarnya.

Umumnya penjual minyak itu selalu menjual di atas harga HET. Dan paling menyakitkan lagi, ukuran yang dijual itu juga tidak cukup alias dikatakan satu liter yang dijual, paling banyak hanya 0,8 atau 0,9 liter saja.

Apalagi para penjual yang lebih jauh dari pusat kota, maka ukuran jual itu akan semakin tidak karuan. Dan persoalan ini tidak mampu diatasi oleh pemerintah.

"Pada hal dari tahun ke tahun persoalan itu senantiasa muncul bak persoalan yang sudah menjadi tradisi,”ungkap Sofian seraya berharap agar SPBU yang dibangun itu secepatnya bisa beroperasi.

Pihak perusahaan PT Artha Sarana yang membangun SPBU di Jl Imambonjol tidak bisa dihubungi untuk mengetahui kendala apa yang dialami perusahaan sehingga SPBU tersebut belum bisa dioperasikan.

Demikian juga Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Kepulauan Meranti Drs H.Syamsuar Ramli, juga belum dapat dihubungi.(jos)