Pengaruhi Investasi

Pengoperasian PLTU Tenayan Molor

Pengoperasian PLTU Tenayan Molor

Pekanbaru (HR) - Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, mengungkapkan molornya pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap Tenayan Raya berkapasitas 2x110 megawatt telah mempengaruhi iklim investasi di ibu kota Provinsi Riau itu.

"Mereka takut berinvestasi kalau listrik tidak ada," kata Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, Jumat (10/7).

Firdaus mengakui tidak tahu pasti apa alasan Perusahaan Listrik Negara (PLN) menunda pengoperasian salah satu pembangkit yang sudah digadang-gadang akan bisa uji operasional pada Juli ini.


Padahal jadwal ini sudah molor dari target semula beberapa kali dari awal penetapan Desember 2014, lalu ke awal tahun 2015 hingga Juli.

Bahkan Firdaus tidak berani untuk menilai keterlambatan itu dikarenakan pengerjaan dilapangan, sebab masalah bisa saja berbagai kemungkinan terjadi.

"Saya orang teknis dan faham juga hal itu kalau ada kemoloran dari jadwal semula," ujarnya.

Meski Firdaus berpendapat sebenarnya tidak ada lagi kendala secara kasat mata, karena pembangunan instalasi sudah selesai, tower dan pembebasan lahannya juga sudah tuntas setelah Pemko memberikan fasilitasi kemudahan.

Tinggal lagi, menurut dia, percepatan pengerjaan hal-hal lainnya yang harus digesa agar pengoperasian satu unit bahkan kedua-dua pembangkit bisa direalisasikan.

"Minggu lalu Saya berkunjung ke PLTU Tenayan, terlihat mereka bekerja keras untuk mengejar target, kita berharap tidak molor lagi," sebutnya.
Firdaus juga berharap agar menjelang akhir tahun 2015 ini pengoperasian PLTU 2x110 Mw bisa terealisasi kedua-duanya. Karena hal ini sangat dinanti oleh semua pihak. Bukan saja masyarakat Pekanbaru yang harus selalu mengalami pemadaman bergilir.

Tetapi juga  investor yang akan menanamkan modalnya di kota yang mulai beranjak menuju metropolitan ini.

"Ketidakpastian ketersediaan listrik yang cukup ini pasti mempengaruhi orang menanamkan modalnya di Pekanbaru," tandasnya.

Menurutnya, dengan molornya pengoperasian pembangkit ini, para investor menjadi menunda kerjasama dan niat untuk berinvestasi. Firdaus mencontohkan salah satunya para developer akan berfikir memulai pembangunan perumahan jika listrik tidak kunjung terpenuhi.

Dengan demikian ia menaruh harapan penuh kepada PLN agar bisa menyelesaikan PLTU Tenayan 2x110Mw paling lambat Desember 2015.
"Jadi kami berharap akhir tahun ini bisa dioperasikan,"tuturnya.

Ia menambahkan selain PLTU Tenayan, Pemko berharap penuh juga pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) 250Mw yang akan dibangun tahun 2015 ini.

"Kini sedang proses tender lelang, semoga langsung dibangun dan mampu menambah pasokan listrik Pekanbaru dan Riau um-umnya," pungkas Firdaus yang baru saja menyelesaikan study Doktornya di Bandung.(ant/yuk)