HIKMAH RAMADAN

Iman dan Taqwa Perisai Masa Mendatang

Iman dan Taqwa Perisai Masa Mendatang

Oleh: H Erison Efendi SAg
(Kakan Kemenag Kuansing)

Asslamualaikum wa Rahmahtullahi wa Barakatu.

Dengan penuh rasa syukur kepada Allah, yang telah menjadikan bulan suci Ramadhan sebagai bulan latihan bagi setiap kaum muslimin yang beriman. Latihan mengendalikan hawa nafsu, dapat mengendalikan diri dari setiap perbuatan yang tidak layak menurut pandangan Allah, agar supaya manusia terhindar dari azab Allah.

Bulan suci Ramadhan juga diharapkan mampu memelihara keseimbangan antara kebutuhan jasmani dan rohani, kebutuhan hidup duniawi dan ukhrawi, selama menjalankan ibadah puasa kita juga berupaya agar proses kehidupan kita berjalan dengan baik, sesuai dengan tuntunan dan petunjuk yang benar.


Kebiasaan-kebiasaan salah yang kita lakukan di luar Ramadhan seperti, jalan yang benar mungkin belum sempurna kita ikuti. Perintah yang belum kita laksanakan, larangan Allah yang mungkin masih kita kerjakan, kesalahan dan dosa mugkin menjadi kehidupan kita.

Selama berpuasa semua itu akan bisa kita hindarkan, karena kita takut apa yang telah dimaklumkan oleh Rasulullah SAW, dengan sabdanya; "Betapa banyak orang yang berpuasa tetapi yang diperolehnya hanyalah rasa lapar dan haus saja, tanpa mendapat imbalan apa-apa."

Dari beberapa keutamaan bulan suci Ramadhan yang telah diuraikan di atas, masih banyak keutamaan yang terkandung di dalam bulan suci Ramadhan diantaranya :

1. Dengan berpuasa pada siangnya dan mendirikan malam-malam (shalat tarawih dan witir, berinfaq/bersedekah, dan membaca al-quran ), akan diampunkan dosa kita yang telah lalu.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Barang siapa yang berpuasa pada bulan suci Ramadhan dengan iman dan penuh dengan perhitungan, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."

2. Pahala dilipat gandakan oleh Allah bahkan sampai 700 kali lipat, jika dibandingkan dengan hari dan bulan di luar Ramadhan.

3. Setiap malam-malam Ramadhan mengandung keutamaan yang berbeda-beda, sebagaimana hadist Rasulullah riwayat Saidina Ali bin Abi Thalib. Di antaranya :
a. Malam 6 - Allah kurniakan pahala kepadanya pahala malaikat-malaikat yang tawaf di Baitul Makmur (70 ribu malaikat sekali tawaf), serta setiap batu-batu dan tanah-tanah mendoakan supaya Allah mengampunkan dosa-dosa orang yang mengerjakan sembahyang terawih pada malam ini.
b. Malam 17 - Allah kurniakan orang yang bertarawih pahalanya pada malam ini sebanyak pahala Nabi-Nabi.
c. Malam 5 - Allah kurniakan baginya pahala seumpama orang sembahyang di Masjidil Haram, Masjid Madinah dan Masjidil Aqsa.
d. Malam 29 - Allah kurniakan kepadanya pahala 1000 kali haji yang mabrur.

4. Di janjikan oleh Allah, suatu malam manakala kita beramal padanya lebih baik dari 1000 bulan, yakni malam turunnya malam Lailatul Qadar, sebagaimana yang di sinyalir Allah dalam Al-quran Surah Al-Qadr:1-5.

Dari beberapa keutamaan bulan suci Ramadhan yang telah diuraikan di atas, Ibnu Kayyim juga berpendapat bahwa bulan suci Ramadhan adalah bazarnya Allah, atau pasarnya Allah.

Di mana Allah hendak melakukan jual-beli dengan orang mukmin, dengan diri dan harta mereka dengan harga yang murah, dengan keutungan yang sangat besar dijanjikan untuk orang mukmin.

Sebagaimana maksud surat At-Taubah:111, itulah keutungan yang dijanjikan Allah, sebagaimana keutamaan yang terkandung di dalam bulan suci Ramadhan.

Semoga kesempatan yang telah diberikan Allah kepada kita untuk berjumpa dengan bulan suci Ramadhan tahun ini, dapat kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Dengan berpuasa pada siangnya dan mendirikan malam-malam ramadhan, pada akhirnya pada 1 Syawal nanti kita menjadi orang yang bertaqwa, kembali fitrah seperti bayi yang baru terlahir pada memiliki dosa sedikitpun. Insya Allah! Wallahualam!