Prosesi Pendaftaran

KPU Adopsi Budaya Pernikahan Lokal

KPU Adopsi Budaya Pernikahan Lokal

RENGAT(HR)- Terobosan baru akan dibuat  Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Indragiri Hulu. Dalam tahapan penerimaan pendaftaran calon Bupati Inhu tahun ini akan mengadopsi budaya lokal dalam prosesinya. Budaya lokal yang akan diambil adalah adat perkawinan di Bumi Melayu Indragiri.

Calon akan diarak bak calon pengantin yang datang ke rumah mempelai. Kedatangan calon dengan menggunakan baju melayu akan diiringi  gendang tetawak dan calon akan dipayungi dengan payung kuning, layaknya seorang pengantin pria datang ke rumah mempelai wanita.

Sesampai di halaman KPU Inhu, calon akan disambut berbalas pantun serta pencak silat. Balas pantun akan berlangsung sebagai syarat sang pengantin bisa masuk ke rumah mempelai. Sebelum masuk, jagoan pengantin pria harus bisa terlebih dahulu mengalahkan jawara dari tuan rumah.

Setelah rombongan calon masuk, diterima keluarga mempelai wanita yang dalam hal ini diperankan Komisioner KPU Inhu, tim Pokja dan staf. Tamu akan dibawa masuk ke dalam ruangan yang telah disediakan guna dilakukan perundingan. Rombongan tamu dan tuan rumah pun akan duduk bersila di bawah, dan telah disediakan sirih di dalam tepak dan juga makanan khas melayu seperti roti jale dan serabi. Selain itu, akan juga diisi hiburan khas melayu, seperti grup musik tradisional melayu dan permainan rakyat seperti gasing dan debus.

Ketua KPU Inhu Muhammad Amin, mengungkapkan kegiatan ini dilakukan buat menjaga kearifan budaya lokal Indragiri Hulu."Siapa pun Bupati dan wakil Bupati yang akan memimpin Indragiri Hulu ini ke depan, mereka harus bisa mengawal dan menjaga tradisi atau budaya lokasl yang ada," tegas Amin.

Ia berharap, kepada para calon atau pun tim, memberitahukan minimal satu hari sebelum mendaftar kepada KPU, jadwal calon akan melakukan pedaftaran, agar KPU bisa membuat jadwal yang jelas dan tak bentrok dengan calon yang lain. (eka)