144 Peternak Sapi di Desa Pasir Intan

Dapat Bantuan Insentif

Dapat Bantuan Insentif

BANGUN PURBA(HR)- Wakil Bupati Rokan Hulu Hafith Syukri menyerahkan bantuan insentif kepada 144 peternak sapi yang tergabung dalam Kelompok Tani Margo Utomo Desa Pasir Intan, Kecamatan Bangun Purba, Rabu (8/7).

Selain Desa Pasir Intan, bantuan insentif sapi bunting yang berasal dari Pos Bantuan Sosial APBN juga diberikan kepada 144 peternak sapi di SKPA Kecamatan Rambah Samo.

Total bantuan insentif program sapi bunting dari APBN sebesar Rp161.280.juta ini bertujuan untuk mewujudkan program swasembada daging nasional tahun 2016.

Tampak hadir dalam penyerahan bantuan tersebut, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Rohul Marjoko, Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Harisman, Kepala Desa Pasir Intan Suparno dan ratusan peternak yang mendapatkan bantuan.

Dalam laporannya, Kepala Dinas Peternanakan dan Perikanan Rohul Marjoko mengatakan, bantuan insentif sapi bunting ini untuk ketigakalinya didapatkan para peternak. Setiap peternak yang memiliki sapi bunting dengan usia kandungan 5 bulan, akan mendapatkan insentif sebesar Rp560 ribu rupiah per sapi bunting.

Ditambahkan Mardjoko, insentif ini diberikan untuk menjamin populasi sapi bunting. Setelah mendapatkan bantuan, para peternak harus menandatangani perjanjian untuk tidak memotong induk sapi dan anaknya selama 1 tahun setelah bantuan di terima.

“Setelah mendapatkan bantuan, peternak yang sudah mendapatkan bantuan tidak diperbolehkan untuk memotong baik induk ataupun anaknya selama 1 tahun,” ungkap Marjoko.
Wakil Bupati Rohul Hafith Syukri berharap bantuan insentif sapi bunting yang diberikan ini dapat memotivasi masyarakat, untuk terus meningkatkan populasi jumlah sapi mereka.

Diharapkan dengan adanya motivasi tersebut, bisa mewujudkan program satu juta sapi dan program sistem integrasi sapi dalam kebun sawit (Siska) yang sudah lama dilakukan Pemkab Rohul.

Hafit Syukri menyatakan ke depan perlu sinkronisasi antara dana APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan APBN. Sehingga program satu juta sapi ini bisa dapat mencapai target yang diinginkan.

“Ke depan Insya Allah kita akan coba sinergikan APBD kita dengan APBD Provinsi dan APBN dalam rangka mewujudkan satu juta sapi. Sehingga Rohul bisa menjadi salah satu daerah sentra produksi sapi di Sumatera,” harap Hafith.

Hafith mengimbau kepada kelompok peternak sapi supaya rapi membuat laporan pertanggungjawaban dana bansos ini. Dana bansos, katanya, sangat rawan menjadi praktek korupsi. Dia mengimbau para peternak untuk tidak menandatangani kwitansi yang uangnya tidak sesuai dengan jumlah yang ada di kwitansi. "Jangan sampai, setelah dana diterima, malah menimbulkan permasalahan di kemudian hari," ujar Wabup Hafith. (adv/humas)