Sosialisasi RTMPE Masih Minim

Jefry Kumpulkan Kepala SKPD

Jefry Kumpulkan Kepala SKPD

SIAK HULU (HR)-Bupati Kampar, H Jefry Noer, Selasa (7/7) siang, mengumpulkan seluruh jajaran satuan kerja perangkat daerah di jajaran Pemkab Kampar, di Kampung Wisata Tiga Dara, Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu.

Dalam pertemuan itu Jefry Noer merasakan kinerja SKPD semakin hari semakin menyusut dan yang paling disorot Bupati Kampar ini adalah kurangnya sosialisasi RTMPE (Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi).

Jefry Noer mengharapkan agar RTMPE ini "didemamkan" di tengah masyarakat Kabupaten Kampar, sehingga masyarakat membicarakan program tersebut dimanapun dan menjadi buah bibir. Dikatakan Jefry, jika program RTMPE benar-benar dijalankan dengan baik, maka akan mampu menaikkan kesejahteraan masyarakat.

Jefry juga minta kepada seluruh jajaran SKPD untuk mengaplikasikan RTMPE di tempatnya bertugas dan tinggal. Dalam pemaparannya, Jefry Noer menjelaskan, lahan yang dibutuhkan untuk membuat sebuah RTMPE hanya 1.000 hingga 1.500 meter persegi. Di lahan seluas itu bisa untuk beternak enam ekor sapi yang bisa menghasilkan urin yang dibuat menjadi bio urine dan pupuk.

Di lahan  seluas ini masyarakat juga bisa beternak ayam, terutama ayam petelur, memelihara ikan, bertanam sayur-sayuran seperti jenis bawang, cabe dan lainnya. Petani bisa mendapatkan penghasilan tidak kurang dari Rp10 juta dari penjualan bio urin, pupuk, telor dan sayuran tersebut.

Lebih lanjut Jefry Noer menjelaskan, modal untuk membangun sebuah RTMPE sekitar Rp120 juta. Modal sejumlah itu bisa dibantu dari Dinas Pertanian untuk 5 ekor sapi. "Tinggal Rp70 juta lagi, sebab sapi nilainya Rp10 juta. Kemudian bisa mengharapkan bantuan dari CSR perusahaan yang bisa membantu minimal satu ekor sapi setiap perusahaan. Selanjutnya dari Dinas Perikanan mendapatkan bantuan Rp 20 juta, tinggal Rp 50 juta saja modal RTMPE di masing-masing desa," beber Jefry merinci.

Jefry menjelaskan, 6 ekor sapi di sebuah  RTMPE tersebut dalam  satu bulan bisa menghasilkan urin 500 liter. Dengan harga jual 1 liter Rp 15 ribu sudah bisa menghasilkan Rp7,5 juta," terangnya.

Disamping itu, dari kotoran sapi juga bisa menghasilkan biogas  1 sampai 1,5 ton/bulan. "Anggap saja 1 ton/bulan dengan harga jual Rp1.000 sudah menghasilkan Rp1 juta. Selain itu ada lagi  pupuk cair dalam sebulan akan menghasilkan 150 liter, dikali dengan harga Rp10 ribu juga sudah menghasilkan Rp1,5 juta," ungkapnya.(adv/humas)