Terkait Tuduhan Penggelapan Uang

Najib Siap Ambil Tindakan

Najib Siap Ambil Tindakan

KUALA LUMPUR (HR)- Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak menghadapi resiko tuntutan pidana atas tuduhan penggelapan ratusan juta dolar. Namun, ia akan mengambil sikap tegas dengan tuduhan tersebut.

Najib menggambarkan tuduhan terhadapnya cukup jahat. "Insya Allah, saya akan membuat keputusan dalam beberapa hari ke depan pada langkah-langkah apa yang akan saya ambil," ujarnya  di
kutip dari the Star, Senin (6/7).

Ia mengatakan, pengacaranya akan mengajukan gugatan terhadap harian keuangan Wall Street Journal secepat mungkin. Sebab, menurut Menteri Dalam Negeri Zahid Hamidi, tuduhan terhadap Najib dinilai sembrono karena laporan tersebut berdasarkan dokumen yang belum diverifikasi.

Zahid memperingatkan, bahwa polisi tidak akan ragu menggunakan kekuatan hukum penuh terhadap orang-orang yang mencoba untuk merusak perekonomian dan proses demokrasi Malaysia.

WSJ pekan lalu melaporkan, lima deposito dibuat ke rekening Najib dan dua transaksi terbesar senilai 620 juta dolar dan 61 juta dolar yang dilakukan menjelang pemilihan umum Maret 2013. "Jika saya ingin mencuri, pasti saya tidak akan mencuri uang dan membawanya ke rekening di Malaysia," kata Najib.

1MDB didirikan oleh Najib pada 2009 untuk mengembangkan industri-industri baru. Badan pembiayaan tersebut telah mengumpulkan 42 miliar ringgit utang setelah usaha energi luar tersendat. Kritik yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad telah menyuarakan kekhawatiran tentang utang besar 1MDB dan dugaan kurangnya transparansi.

Najib menyebut, laporan tersebut, sebagai bagian dari 'sabotase politik' oleh Mahathir untuk menyingkirkannya. Mahathir mengundurkan diri pada 2003 setelah 22 tahun berkuasa. Tetapi ia tetap menjadi tokoh politik yang berpengaruh.

1MDB mengatakan, tidak pernah memberikan dana apapun untuk Najib. Namun, dokumen-dokumen telah dikirimkan ke Kejaksaan Agung dan membuka jalan bagi tuduhan kriminal. Wakil Najib, Muhyiddin Yassin mengatakan, tuduhan harus diselidiki karena mereka menodai krediblitas dan integritas Najib.

Jaksa Agung Abdul Gani Patail mengatakan, satuan tugas tengah menyelidiki 1MDB untuk dugaan ketidakwajaran atas dokumen yang diterimanya. "Termasuk dokumen terkait dugaan transfer dana ke rekening perdana menteri," ungkapnya.

Ia mengatakan, Satgas menggerebek tiga kantor perusahaan terkait dengan 1MDB yang diduga terlibat dalam transfer dana. Sementara itu, anggota parlemen oposisi mengatakan, Najib harus pergi cuti dan juga melaporkan asetnya.

Ini bukan kasus pertama yang mengguncang kursi kepemimpinan Najib. Namun ini adalah salah satu krisis politik terburuk bagi putra mantan PM yang mengambil alih kursi perdana menteri pada 2009 tersebut. "Ini memberatkan dan bencana bagi Najib," kata Kepala Istitut untuk Demokrasi dan Urusan EKonomi Think-tank, Wan Saiful Wan Jan.

Sebelumnya, Najib telah berjuang menghadapi kritik atas menajemen ekonominya dan terlibat dalam pembunuhan model Mongolia sembilan tahun lalu. Namun, saat itu Najib mengatakan tidak ada hubungannya dengan model tersebut. Dua petugas keamanan terkait dengan Najib saat itu ditemukan sebagai tersangka pembunuhan.

"Bahkan jika tidak ada yang muncul dari penyelidikan, kerusakan reputasi Najib telah dilakukan. Tekanan baginya untuk mundur akan meningkat," tambah Wan.(rol/ivi)