Pertumbuhan Kredit 11-15 Persen

Pertumbuhan Kredit 11-15 Persen

JAKARTA (HR)- Hilal perlambatan kredit mulai terlihat. Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi pertumbuhan kredit akan melemah seiring rendahnya permintaan kredit akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi.“Kredit kemungkinan akan tumbuh 11 persen-13 persen pada tahun ini,” kata Erwin Riyanto, Deputi Gubernur BI, Kamis (2/6).

Sedangkan OJK memprediksi pertumbuhan kredit akan bias ke bawah 1persen-2 persen atau menjadi 13 persen-15 persen dari proyeksi pertumbuhan awal sebesar 15persen-17persen.

Artinya, versi BI, kredit akan mencapai Rp4.113,66 triliun - Rp4.187,78 triliun pada akhir tahun 2015, dengan asumsi realisasi kredit sebesar Rp3.706,50 triliun per Desember 2014. Sedangkan, versi OJK kredit akan mencapai Rp4.187,78 triliun - Rp4.261,9 triliun.

Erwin berkata, bank sentral telah berkoordinasi dengan OJK pada Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) agar pertumbuhan kredit harus menyesuaikan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Keuangan memangkas target pertumbuhan ekonomi menjadi 5,2persen pada akhir tahun 2015, dari asumsi sebelumnya sebesar 5,7persen. Angka 5,2persen diperoleh dari prediksi pertumbuhan ekonomi semester I-2015 sebesar 4,9persen dan 5,5persen untuk semester II-2015.

Sebelumnya, dua bank papan atas merevisi rencana bisnis bank (RBB). PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri) berencana mengoreksi target pertumbuhan kredit untuk semester II-2015 dengan pertimbangan pertumbuhan ekonomi yang masih lesu pada pertengahan tahun.

Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI, mengatakan, pihaknya akan memangkas pertumbuhan kredit sekitar 1persen-2persen dari rencana awal pertumbuhan kredit sebesar 15persen-17persen. “Batas atas pertumbuhan kredit maksimal 15persen pada tahun ini,” kata Haru.

BRI memangkas target kredit karena perlambatan ekonomi membuat bank kesulitan menyalurkan kredit karena hanya sedikit permintaan pencairan kredit dari debitur. “Sepertinya, pada pertengahan tahun ini saja sulit memenuhinya,” tambah Haru.

Kartika Wirjoatmodjo, Pejabat Eksekutif Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, mengatakan, pihaknya juga akan memangkas pertumbuhan kredit menjadi sekitar 13persen-14persen dari rencana bisnis semula 15persen-17persen pada tahun 2015. Mandiri memperhitungkan pertumbuhan kredit akan mengarah pada pertumbuhan 10persen-12persen. (kon/ara)