Festival Lampu Colok Digelar 27 Ramadan

Festival Lampu Colok Digelar 27 Ramadan

PEKANBARU(HR)-Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru, tahun ini akan menggelar festival lampu colok. Hal ini merupakan upaya untuk menambah semarak saat malam di bulan Ramadhan.

Hermanius, Kepala Disdubpar Kota Pekanbaru, mengatakan, gelaran lampu colok merupakan festival budaya tradisional yang digelar setiap tahun. Dan akan dilaksanakan pada saat malam ke 27 Ramadhan.

“Untuk persiapan, kita sudah bentuk panitia kecil, direncanakan dalam minggu ini panitia besar juga akan kita bentuk. Tidak lain untuk membahas mengenai teknis dan jadwal kapan pelaksanaan tersebut bisa direalisasikan," katanya, Senin (29/6).

Mengenai lokasi, lanjutnya, belum bisa ditentukan, karena harus dibahas dalam rapat nanti yang akan dilaksanakan. Tapi biasanya akan diambil menurut Kecamatan yang belum pernah diadakan festival lampu colok. Hal itu juga akan diusulkan dalam rapat nantinya.

Menurut sejarah, kata Hermanius tradisi ini merupakan warisan masyarakat Melayu Pekanbaru yang dulunya masih bernama Senapelan.

Pada zaman dulu, masyarakat Senapelan gemar memasang lampu colok di sepanjang kampung saat malam ke 27 Ramadhan.

Selain untuk penerang kampung, lampu colok sebagai bentuk rasa syukur memasuki malam lailatulkadar dan menyambut gembira atau dihari kemenangan Idul Fitri. Lampu colok dibuat dari bahan sederhana, biasanya dari botol kaca bekas minuman energi yang diisi minyak tanah yang diberi sumbu.

"Ada ratusan lampu colok yang dibentuk sedemikian rupa hingga membentuk pola-pola tertentu yang menarik. Diantaranya, seperti dirancang berbentuk masjid nan bercahaya.

Festival ini juga bisa jadi ajang promosi wisata daerah Kota Pekanbaru, sehingga tidak cuma warga lokal, warga luar pun dapat mengikuti dan menyaksikannya," tutup Hermanius. (her)