Dua Unit Mobil Dewan Parkir di Timbangan PT SAI

Truk Angkut Sawit Antre 4 Jam

Truk Angkut Sawit Antre 4 Jam

RAMBAH SAMO(HR)-Merasa tak dihargai manajemen PT Sawit Asahan Industri saat melakukan inspeksi mendadak ke perusahaan tersebut, anggota DPRD Rohul memarkirkan mobil dinas mereka di timbangan pabrik kelapa sawit itu. Akibatnya mobil pengangkut sawit tak bisa masuk pabrik dan harus antre selama 4 jam.

Akibat peristiwa itu, staf PT SAI yang diwakili Suparyo, mengaku kecewa terhadap anggota DPRD Rohul yang melakukan sidak meninjau timbangan PSK. Ia menilai sidak ini tidak wajar. Pasalnya manajemen PT SAI saat itu sedang rapat saat 10 anggota DPRD Rohul yang dipimpin Wakil Ketua Hardi Chandra sidak ke perusahaannya.

“Pada saat anggota Dewan sampai di sini, kami sejak pagi sampai menjelang salat Jumat meeting di kantor. Merasa tidak dihargai, 2 unit mobil plat merah milik anggota DPRD diparkirkan di timbangan PKS. Hal ini membuat mobil  pengangkut TBS antri selama hampir 4 jam,” ujar Suparyo.

Diakuinya, akibat mobil anggota DPRD Rohul ini memalang timbangan PKS, aktivitas pekerja di pabrik lumpuh total. Pasalnya TBS tidak bisa masuk ke pabrik untuk diolah. “Jadi bukan hanya pihak perusahaan saja yang dirugikan, para pekerja SPSI sempat geram karena pekerjaan mereka terhenti akibat ulah wakil rakyat ini yang tidak mencerminkan jiwa kepemimpinan,” ujarnya.

Dikatakannya, akibat mobil pengangkut TBS tak bisa masuk, perusahaan mengalami kerugian hingga Rp200 juta. Karena, satu jam PKS mengolah 40 ton TBS, namun pengolahan pabrik terhenti selama empat jam.

Suparjo mengakui, pihaknya tidak memiliki niat untuk menghalangi tugas wakil rakyat itu. Bahkan  mempersilahkan anggota DPRD tersebut untuk sidak memantau timbangan yang dimiliki perusahaan.

“Kita silahkan anggota Dewan ini mencek timbangan kita, apa memang ada masalah. Karena timbangan ini selalu rutin dilakukan terra oleh Badan Meteologi dari Provinsi Riau,” jelasnya.

Sementara itu , Wakil Ketua DPRD Rohul Hardi Chandra ketika dikonfirmasi mengakui pihaknya melakukan sidak ke perusahaan sawit tersebut. Tetapi, manajemen PT SAI kurang menghargai mereka, karena telah membuat mereka menungggu lama.

“Kita kemari untuk audensi, karena adanya laporan dari masyarakat bahwa timbangan PKS ini bermasalah. Namun hampir 1 jam kami menunggu, pihak perusahaan tidak menanggapinya," ujar Chandra.

Ketika ditanya alasan mereka memarkir mobil di timbangan PKS PT SAI, Chandra menyampaikan anggota Dewan kesal karena waktu salat Jumat sudah mau masuk. Tetapi, pihak PT SAI tidak ada satupun yang muncul.

Karena tak juga dijumpai manajemen PT SAI, rombongan pergi melaksanakan salat Jumat dan meninggalkan dua unit mobil dinas di timbangan PKS.

“Waktu salat Jumat sudah tiba. Tetapi mereka belum juga muncul. Karena jengkel kita parkirkan mobil di timbangan itu,” paparnya.

Chandra mengimbau kepada seluruh perusahaan yang ada di Kabupaten Rohul, agar kedepan sama-sama intropeksi diri. Karena, pihaknya melakukan sidak tanpa harus permisi ke pihak perusahaan.

“Kita harapkan, agar tidak terjadi hal yang sama. Seluruh perusahaan di Rohul harus sama-sama intropeksi diri, karena kami dari DPRD  yang akan melakukan sidak tidak perlu memberi tahu, Namanya juga sifatnya mendadak,” urainya.

Chandra, juga memohon maaf kepada pihak PT SAI atas kekhilafan yang mereka lakukan. Kejadian itu bukan karena ada unsur kesengajaan, tetapi karena kurangnya koordinasi dengan pihak perusahaan. “Ke depan kita harapkan agar ada koordinasi yang baik. Atas kejadian ini kami mohon maaf kepada manajemen PT SAI,” tandasnya.***