Sekda Kabupaten Solok Selatan Tinjau RTMPE

Sekda Kabupaten Solok Selatan Tinjau RTMPE

SIAK HULU (HR)- Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat, yang dipimpin  Sekda, Yulian Efi, meninjau lokasi rumah tangga mandiri pangan dan energi di Desa Kubang Jaya,  Kecamatan Siak Hulu, Sabtu (20/6).

Sekda Solok Selatan, Yulian Efi, dalam pengarahannya menyampaikan, pihaknya terkesan dengan program RTMPE yang merupakan program handal dari Bupati Kampar dalam percepatan pembangunan di bidang penuntasan kemiskinan di Kabupaten Kampar.

Dikatakan Yulian, dari hasil peninjauan ini nantinya akan ditindaklanjuti dengan berbagai kegiatan, di antaranya Pemerintah Kabupaten Solok Selatan akan melakukan study banding dengan menngikutsertakan pihak DPRD Solok Selatan dan akan dilanjutkan dengan mendatangkan para petani untuk dilatih di sini.

"Salah satu tujuan kita ke sini (lokasi RTMPE) yakni meninjau program RTMPE ini dan nantinya akan pelajari lebih lanjut, karena kami melihat bahwa program ini cukup bagus kita terapkan di daerah Solok Selatan tersebut karena selain tanah di sana subur juga sangat didukung oleh cuaca daerah itu sendiri,” ucap Yulian.

Dikatakan, yang paling penting yang harus dipelajari bagaimana memenej kegiatan ini hingga nantinya dapat diimplemetasikan kepada masyarakat serta hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat dan untuk kesejahteraan masayarakat pula, seperti yang akan diterapkan oleh Bupati Kampar. "Dan tentunya akan disesuaikan terlebih dahulu kondisi di daerah kami," jelas Sekda Solok Selatan ini
Bupati Kampar H Jefry Noer pada kesempatan itu mengatakan, RTMPE ini merupakan hasil dari kegiatan amati, teliti dan modifikasi atau disingkat ATM. Menurut Jefry, program ini adalah paling anyar dan unggulan dalam menuntaskan kemiskinan di Kabupaten Kampar, dimana program ini sebenarnya mengajak masyarakat untuk mampu memanfaatkan lahan mereka untuk menambah penghasilan mereka minimal mencapai Rp. 10 juta setiap bulan.

“Dengan tanah yang hanya 1.000 meter persegi, masyarakat sudah mampu meraup keuntungan hingga Rp10 juta, dan sebenarnya banyak didapat dari hasil ternak sapi yang diawali dengan kotoran sapi hingga urine sapi," terangnya.(hir)