Atlet FORKI Siak

Berhasil Sabet Medali Emas

Berhasil Sabet Medali Emas

SIAK (HR)-Walaupun atlet-atlet Siak yang mengikuti O2SN tingkat provinsi di Pekanbaru kemarin, menggunakan dana pribadi atau swadaya. Namun mereka tetap saja antusias dalam bertanding, hingga mereka mendapatkan prestasi yang memuaskan.

Salah satunya atlet yang ikut bertanding Fitri Amelia Zaki (12) siswi kelas V  SD Yasasan Pendidikan Persada Indah (YPPI) Kecamatan Perawang, dan Romario Sandra J (16), siswa SMA Perawang, serta  Alfatdri Akbar (12), kelas 5 SD YPPI. Tiga pelajar ini adalah atlet terbaik di Federasi Olah Raga Karatedo Indonesia (FORKI) Siak.

Namun sangat disayangkan, untuk O2SN tahun ini dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Siak tidak ada sepeserpun untuk membantu kepergian para atlet dalam mengikuti pertandingan di propinsi. Sedangkan di tahun sebelumnya, dana untuk seleksi dan lain-lain dalam O2SN itu ada dari Disdikbud Siak.

"Anak-anak kita khususnya anak murid SD YPPI setiap tahun selalu mengikuti kecuaragan-kecuaragan tingkat propinsi bahkan tingkat nasional di bidang olah raga karate atau olahraga yang lain. Namun yang menjadi keluhan kami untuk tahun ini, dalam mengikuti pertandingan O2SN tingkat propinsi ini tidak seperti dulu.
 
Kalau dulu ada bantuan dana dari Disdikbud Siak untuk para  atlet, namun tahun ini tidak ada sama sekali dan atlet-atlet mengeluarkan biaya sendiri untuk bertanding," ungkap Jalalludin, Wakil kepala Sekolah SD YPPI Perawang, Rabu (17/6).

Anak-anak dari SD YPPI yang mengikuti O2SN  cabang karate setiap tahun mewakili Kabupaten Siak. Hal itu merupakan kebanggaan bagi Kabupaten Siak yang memiliki atlet-atlet terbaik, khususnya juga kebanggaan bagi sekolahan YPPI.

"Alhamdulilah anak-anak kami mendapatkan prestasi yang luar biasa, kami dari pihak sekolah selalu mendukung anak-anak kami dalam menyalurkan bakat dan mencari prestasi. Namun kali ini kami sangat terasa sekali dengan biaya swadaya atau biaya pribadi. Maka dari itu kami berharap kepada Pemda Siak khususnya Disdikbud Siak agar dapat memperhatikan atlet-atlet kita, karena mereka pergi bertanding bukan saja nama pribadi yang dibawa melainkan nama Kabupaten Siak. Mereka berjuang demi nama baik Kabupaten Siak, tapi kenapa mereka tidak diperhatikan," ungkapnya.

"Sebenarnya agenda O2SN itukan tahunan, dan tentunya sudah diprogram terlebih dahulu oleh dinas tekait. Tapi kenapa tidak ada dananya? Kalau seperti ini terus tentunya kami akan kewalahan untuk memfasilitasi atlet-atlet terbaik Kabupaten Siak di iven O2SN. Kalau kita tidak kirim rasanya sayang sekali dengan anak-anak Siak yang  berpotensi dan mempunyai bakat terpendam," ungkapnya.

Murseno, Ketua Harian FORKI Kabupaten Siak merasa kecewa dengan dinas terkait. Anak-anak bangsa yang membawa nama baik Kabupaten Siak untuk bertanding di propinsi hanya menghandalakan dana dari swadaya atau pribadi, sedangkan dinas terkait tidak ada sepeserpun membantu.

"Jujur saja kami sangat kecewa dengan dinas pendidikan. Pasalnya dalam iven O2SN ini yang biasanya melaui seleksi terlebih dahulu ini sudah tidak dilakukan dan main comot saja. Yang lebih ironisnya lagi, untuk pemberangkatan dan segala kebutuhan para atlit dalam bertanding mengunakan biaya pribadi atau swadaya. Bagaimana atlet-atlet terbaik kita bisa semangat dan berprestasi kalau tidak ada dukungan dari pemda atau dinas terkait," jelasnya.

Untuk saat ini, kata Murseno, walaupun berangkat dengan biaya sendiri atlet-atletnya masih menyabet mendali emas, dan akan berangkat ke Makassar untuk ikut O2SN tingkat Nasional mewakili Provinsi Riau.

"Atlet kita yang dapat medali emas adalah Fitri. Dia atlet berprestasi dan terbaik di dua kelas pertandingan kata dan komite kelas bebas dan atlet-atlet yang lain. Karena adek-adek bertanding membawa nama baik Kabupaten Siak maka dari itu kita berharap kepada Pemda agar memperhatikan atlet-atlet kita," harapnya.(gin)