Cetak Sawah di Kelayang Sia-sia

Cetak Sawah di Kelayang Sia-sia

RENGAT(HR)- Penyelewengan dana bantuan sosial yang bersumber dari APBN buat pembangunan cetak sawah baru bakal berbuntut panjang. Bahkan, ada indikasi akan sia-sia.

Pasalnya, pada tahun sama bukan saja dilaksanakan di Desa Alim Kecamatan Batang Cenaku, namun cetak sawah juga dilaksanakan di Desa Kelayang, Kecamatan Rakit Kulim, dengan anggaran senilai Rp1,2 miliar lebih seluas 125 hektare. Bahkan, pembangunan cetak sawah tersebut dinilai mubazir dan terlantar. Sebab, ketika dicoba menanami padi, ternyata tak dipanen.

Salah seorang petani yang tergabung dalam cetak sawah tersebut Syahri (50), mengatakan, petani yang tergabung dalam cetak sawah tersebut merupakan  kelompok tani Sumber Rezeki yang diketuai Suprianto. “Di lokasi cetak sawah ini sudah dua periode ditanami padi, namun tidak pernah berhasil,” ujarnya, Rabu (11/6).

Dikatakan, sebelum ada pembangunan cetak sawah sudah dijadikan areal persawahan. Bahkan, sempat ditanami kelapa sawit yang sudah berbuah pasir, kemudian Pemkab Inhu dalam hal ini Dinas Pertanian Inhu memprogramkan lokasi cetak sawah baru. Syahri  menyebutkan, kondisi tanah pada lahan percetakan mengandung zat asam cukup tinggi. Akibatnya, berulang kali ditaburi dengan pupuk superdelumet (pengapuran), tetap saja zat asamnya tinggi. “Pengairan juga tidak memadai. Sehingga cetak sawah lebih banyak berharap kepada curah hujan,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Fajar yang juga tergabung dalam cetak sawah 125 hektare Mujib, didampingi Sekretarisnya Sunaryo, membenarkan pekerjaan cetak sawah baru seluas 125 hektare bersumber dari APBN tahun 2013 senilai Rp1,2 miliar lebih. “Biaya per hektare Rp10 juta yang juga untuk pembelian bibit padi, cangkul, parang serta pupuk superdelumet,” ujarnya. Terkait hal ini, Kapolres Inhu AKBP Ari Wibowo, melalui Kasat Reskrim AKP Taufik Suardi, mengatakan sejauh ini belum dijadwalkan terlapor dugaan penyelewengan cetak sawah di Desa Alim, atas nama Ricar Nainggolan.

“Saat ini baru sebatas terlapor dan belum dijadwalkan pemanggilannya,” ujarnya. Selain itu, pihaknya belum akan melakukan mengembangkan penyidikan untuk cetak sawah di tempat terpisah. “Saat ini baru terfokus kepada pembangunan cetak sawah di Desa Alim. Kalaupun ada bukti-bukti baru, baru akan mengarah kepada penyidikan,” terangnya. (eka)