JELANG RAMADAN

Gas Elpiji 3 Kg Mulai Langka di Pangkalan Kerinci

Gas Elpiji 3 Kg Mulai Langka di Pangkalan Kerinci

PANGKALAN KERINCI (HR)-Jelang bulan suci Ramadan, gas elpiji 3 Kg mulai langka di Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Kamis (4/6). Harga gas bersubsidi saat ini di pengecer dijual Rp28.000 per tabung bahkan ada yang menjual hingga Rp35.000.

Salah seorang warga yang ditemui Yuni (37) menyebutkan, susah mendapatkan gas 3 kg saat ini meski dia sudah berusaha mencari ke berbagai tempat yang biasa menjual gas.

"Makin sulit bang, sudah sebulan ini kami tak dapat gas bersubsidi pemerintah tersebut. Harganya pun mulai mahal dari Rp28 ribu hingga ada yang jual Rp35 ribu," ujar Yuni saat menenteng tabung gas kosong dengan sepeda motor metiknya di Jalan Akasia, Kamis (4/6).

Ardi, pemilik pangkalan gas di Jalan Akasia saat ditemui sekitar pukul 10.00 WIB menjelaskan, kelangkaan ini bukan permasalahan yang baru terjadi. Semenjak kenaikan harga gas tabung 12 Kg yang tidak disubsidi pemerintah, kebutuhan gas tabung 3 Kg meningkat.

"Waktu tabung 12 Kg harganya Rp90 ribu, saya bisa menjual 500 tabung/bulan. Kenaikkan paling tinggi Maret kemaren, makin susah menjual yang 12 Kg. Sekarang paling kuat terjual 200 tabung/bulan. Dari sini kita bisa membaca, pengguna tabung 12 KG pindah ke gas tabung 3 Kg. Akibatnya kebutuhan gas 3 kg meningkat," terang Ardi.

Terkait harga di tingkat pengecer, lanjunya, pangkalan tidak punya wewenang campur tangan. Apalagi, semenjak Disperindag membuat kebijakan pangkalan tidak boleh menjual ke pengecer, ia tidak pernah lagi menjual ke pedagang.

"Setiap pembeli yang datang hanya saya kasih 1 tabung, bagaimana warung dapat barang saya tidak tau persis caranya," terang Ardi.

Belum Ada Kebijakan
Saat ditanya berapa harga yang ditetapkan untuk tabung gas 3 Kg, ia mengaku belum ada kebijakan dari pemerintah.

"Kami masih pakai harga lama, Rp18 ribu/tabung. Karena ada kenaikkan BBM kemaren, terpaksa disesuaikan Rp19 ribu/tabung," terang Ardi.

Menurut Ardi, wajar kalau di toko gas 3 Kg dijual sampai Rp30 ribu/tabung, kalau mereka mendapatkannya harus keliling-keliling ke tiap pangkalan.

 "Misal 1 jam keliling cuma dapat dua tabung, berapa bensin yang dikeluarkan. Kami tidak bisa melarang, bisa saja pedagang beli satu tabung di tiap pangkalan dan menurut saya susah juga kalau toko dilarang jual eceran, karena ini kebutuhan pokok. Terkadang warga butuh mendesak. Misal malam gas habis, pangkalan jelas tutup. Atau di pemukiman yang jauh dari pangkalan warung membantu warga," kata Ardi..***