Abrasi Terus Terjadi

Turap Pulau Gelang tak Kunjung Dibangun

Turap Pulau Gelang tak Kunjung Dibangun

RENGAT (HR)–Abrasi sungai juga terjadi di desa Pulau Gelang, kecamatan Kuala Cenaku, masih terus terjadi. Hal ini mengakibatkan kondisi jalan raya Rengat – Tembilahan semakin kritis dan terancam putus.

“Abrasi sudah memakan badan jalan beraspal hingga 2 meter, kondisi sekarang ini cukup membahayakan keselamatan pengguna jalan, sebab sepanjang lebih kurang 10 meter bahu jalan sudah amblas kedalam sungai,” kata Kepala Desa Pulau Gelang Zakaria, Rabu (3/6).

Dijelaskan, memang di wilayah desa Pulau Gelang belum pernah dibangun turap sungai seperti di desa Pasir Kemilu, Pulau Gajah atau Lumu, dengan demikian wilayah desa tersebut sangat rawan terhadap ancaman abrasi sungai. Buktinya sering terjadi tanah milik masyarakat di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) amblas ke dalam sungai, bahkan sejumlah rumah milik warga terancam amblas ke sungai jika terjadi abrasi.

Sedangkan lokasi abrasi dipinggir jalan Raya Rengat –Tembilahan, lanjutnya, pengikisan sudah mulai terjadi pada musim banjir terakhir atau sekitar bulan Mei 2013 lalu, namun sejak lokasi abrasi dibersihkan menjelang Idul Fitri tahun lalu, barulah pengikisan pinggiran sungai tersebut terlihat jelas, dan muncul rasa takut masyarakat melintasi titik abrasi.

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishub Kominfo) Inhu beberapa waktu lalu telah memasang rambu peringatan pada pengguna jalan, agar berhati-hati melintasi titik abrasi. Sewaktu-waktu bisa saja jalan amblas dan kendaraan yang melintas masuk kedalam sungai. Apalagi, jala Raya Rengat – Tembilahan setiap hari banyak dilewati kendaraan berbagai ukuran, mulai kendaraan roda dua, toda empat, roda enam hingga truk tanki CPO bertonase tinggi.

Diungkapkan, jika jalan di Raya Rengat – Tembilahan di Desa Pulau Gelang putus, maka banyak desa di Kuala Cenaku yang terisolasi, karena itu satu-satunya jalan penghubung antara sejumlah desa di Kuala Cenaku dengan kota Rengat dan kecamatan lain di Inhu. Pihak desa juga sudah menyampaikan masalah ini pada pihak kecamatan dan saat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) kecamatan dengan Dinas PU Inhu beberapa waktu lalu.

Pihaknya juga sudah menyampaikan abrasi sungai yang dikhawatirkan menjadi ancaman bagi pengguna jalan.

Untuk itu, diharapkan pada dinas dan instansi terkait segera memperbaiki atau mencari solusi yang tepat mengansipasinya. (rez)