Pencanangan BBGRM ke-12 di Desa Rambah Baru

Bupati Ajak Warga Bergotong-royong

Bupati Ajak Warga Bergotong-royong
PASIR PEANGARAIAN(HR)- Bupati Rokan Hulu Achmad resmi membuka Pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat ke-12 dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-43 serta Pencanangan Kabupaten Rohul sebagai Kabupaten Badan Usaha Milik pertama di Indonesia, Rabu (3/6).
 
Acara puncak BBGRM dipusatkan di Desa di Desa Rambah Baru, Kecamatan Rambahsamo dihadiri Wakil Bupati Rohul Ir. H. Hafith Syukri MM, Ketua DPRD Rohul Nasrul Hadi ST,MT, Dandim 0313 KPR Letkol Kav Yudi Prasetio, Kapolres Rohul AKBP Pitoyo Agung Yuwono.
 
Hadir juga Sekdakab Rohul Damri, Staf Ahli Bupati, kalangan Kepala Satuan Kerja Pemkab Rohul, Camat Rambahsamo Drs. H. Irwandi, Camat Rambah Arie Gunadi, Kades se-Rohul, serta ribuan warga di Kecamatan Rambahsamo.
 
Dalam laporannya, Ketua Panitia, juga Kepala Badan Pemberdayaan dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Rohul Budhia Kasino mengatakan BBGRM telah dilaksanakan oleh Pemkab Rohul sejak 2005 silam. Tujuan kegiatan sendiri adalah membangkitkan kesadaran masyarakat dalam gotong royong, sekaligus sebagai upaya menuju Desa Swasembada.
 
Budhia Kasino mengungkapkan, pada BBGRM tahun ini, akan dilaksanakan service jalan poros di Desa Rambah Baru 2 kilometer, jalan di Dusun Sukamaju 1 km, jalan lingkungan 2,5 km, pengadaan pasir batu, dan pembangunan embung desa.
 
Masih di kegiatan itu, juga diberikan 50 tong sampah, bantuan bibit dan pakan ikan, buku bacaan masyarakat, bantuan meja dan kursi, PLTBG, rumah layak huni, sunat massal, pelatihan kader PKK, bantuan 200 bibit pepaya madu dan mangga madu, bantuan ATK untuk PAUD dan TK, bantuan bibit pohon mahoni 1000 batang.
 
Sedangkan, Disdukcapil Rohul akan menerbitkan akte kelahiran 500 surat. Sementara, Gabungan Organisasi Wanita Rohul memberikan santunan anak yatim kepada 50 orang, termasuk bhakti sosial pemasangan implan Keluarga Berencana. "Jika dikonservasikan, biaya untuk kegiatan ini, termasuk bantuan dari SKPD senilai Rp 1,1 miliar lebih," jelas Budhia dalam sambutannya.
 
Sementara, Bupati Rohul Achmad mengatakan saat ini nilai gotong royong di lingkungan masyarakat mulai luntur. Padahal, gotong royong yang juga tersimpul dalam Pancasila merupakan nilai luhur Bangsa Indonesia. Dari itu, dia mengajak warga untuk mengaplikasikan gotong royong di lingkungan masyarakat.
 
"Ini ancaman di desa. Dari itu, melalui momentum ini untuk membangun spirit gotong royong menjadi pilar dalam kehidupan sosial di masyarakat," ajak Bupati Achmad.
 
Dia mengharapkan agar kegiatan BBGRM ini tidak hanya seremonial belaka, namun dapat membangun nilai-nilai gotong royong yang harus dibangkitkan kembali. Bupati Achmad juga mengajak seluruh Camat dan Kepala Desa atau Kades, agar kembali menggalakkan nilai-nilai gotong royong.
 
"Kalau nilai-nilai gotong royong dilakukan, tidak mungkin ada got tersumbat, tidak akan ada jalan rusak, tidak ada masjid berlumut, tidak ada Kantor Camat dan Kantor Desa dijalari rumput," tegas Bupati.
 
Dia mengajak agar nilai-nilai gotong royong tidak dimaknai saja, namun harus diaplikasikan. "Mari jadikan gotong royong untuk membangun pilar sosial di masyarakat," ujar dia.
 
Kabupaten Proposal
Bupati Achmad juga menginstruksikan kepada seluruh Kades di daerah, agar tidak menjadikan bantuan Anggaran Dana Desa (ADD) yang diterima antara Rp250 juta hingga Rp500 juta per tahun sebagai dana untuk pembangunan infrastruktur desa.
 
Menurut dirinya, tanpa bantuan ADD, desa bisa saja dibangun, yakni dengan membangkitkan nilai gotong royong di lingkungan masyarakat.
 
Namun saat ini, dengan adanya ADD, semua desa mengharapkan dana ini untuk pembangunan desa. Adanya kebijakan, menurut dia justru merusak nilai luhur gotong royong, karena masyarakat saat ini hanya mengharapkan bantuan ADD.
 
"Sekarang kita berpikir, bagaimana bantuan Rp1 miliar per desa dari APBN mulai tahun ini, meningkat menjadi Rp2 miliar, maka dari itu aktifkan kembali nilai-nilai gotong royong," ajak dia.
 
Saat ini, diakui dia, desa banyak mengharapkan bantuan dari APBD Rohul, APBD Riau, dan APBN. Hal itu memunculkan adanya persepsi salah.
 
"Jangan dijadikan kabupaten kita ini sebagai Kabupaten Proposal. Ini baru namanya Rokan Hulu jika gotong royong dijadikan kebiasaan masyarakat sehari-hari," terangnya.
 
Menanggapi Hari Kesatuan Gerak PKK ke-43 tahun, menurut Bupati, 10 program PPK sudah teraplikasi, karena ibu-ibu PPK lebih giat dalam kegiatan sosial. Dia mengharapkan, PKK tetap menjadi tumpuan atau tonggak bagi pembangunan desa.
 
Diakuinya pemahaman gerakan PKK terasa, seperti ombak di laut, karena ada saja kegiatan mereka untuk masyarakat. "Seperti program KB, peran PKK sangat tinggi dalam menciptakan keluarga sejahtera," kata Bupati Achmad dan mengajak dari momentum BBGRM tahun ini, kaum ibu PKK lebih memanfaatkan lahan di pekarangan untuk tanaman obat.
 
Pada kegiatan itu, Bupati Achmad sekaligus meresmikan 18 Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa). Sekaligus pelantikan dan pengukuhan Pengurus 18 BUM Desa tersebut. Bupati juga menyerahkan beragam bantuan dari SKPD di lingkungan Pemkab Rohul kepada masyarakat.(adv/humas)