Neymar Senang Jadi Kapten

Neymar Senang Jadi Kapten

Barcelona (HR)- Neymar mengaku senang bisa mendapat posisi kapten di timnas Brasil. Namun, di satu sisi penyerang 23 tahun itu juga terkejut ketika Carlos Dunga memilihnya sebagai pemimpin Selecao.

Usai menggantikan Luis Felipe Scolari pasca terpuruknya Brasil di Piala Dunia 2014, Dunga melakukan beberapa perubahan pada skuatnya termasuk menunjuk kapten baru.

Awalnya Thiago Silva, yang jadi kapten di Piala Dunia, adalah kandidat terkuat untuk meneruskan tugasnya tersebut. Namun Silva harus menelan pil pahit ketika dia tidak diikutsertakan dalam friendly kontra Kolombia serta Ekuador September lalu.

Otomatis ban kapten berpindah ke lengan Neymar dan kemudian menjadi permanen di beberapa laga ujicoba setelahnya. Itulah keputusan Dunga yang mengundang pro dan kontra mengingat Silva masih lebih senior ketimbang Neymar.

Namun Dunga disebut ingin adanya penyegaran dalam timnya, dan Neymar dinilai sebagai sosok yang cocok menjadi kapten baru 'Tim Samba'.

"Saya terkejut ketika Dunga menunjuk saya sebagai kapten, tapi di saat bersaman saya senang menjadi orang kepercayaan pelatih. Saya sangat berterima kasih kepadanya untuk ini, karena merupakan kehormatan besar bisa menjadi kapten tim nasional," tutur Neymar dalam wawancara dengan FourFourTwo.

Tugas terdekat Neymar adalah untuk membawa Brasil bisa menjuarai lagi Copa America, setelah terakhir kali pada 2007. Di Chile 2015, Brasil tergabung di Grup C bersama Kolombia, Peru, dan Venezuela.

"Tentu saja saya ingin sangat ingin memenanginya dan saya akan melakukan apapun yang saya bisa untuk menjuarai setiap kompetisi yang saya ikuti," sambungnya.

"Bukan hanya karena saya seorang kapten, yang harus melakukan segalanya untuk menang. Saya suka kemenangan. Tidak ada tekanan sama sekali. Saya mencintai pekerjaan saya. Saya tidak takut apapun. Bahkan dengan laba-laba sekalipun! Saya hanya adalah bagian dari sebuah tim, seperti yang lainnya, dan saya di sini untuk membantu. Saya harus mencetak banyak gol atau masyarakat Brasil akan membunuh saya!"(dtc/pep)