Kementan Bantu Penangkaran Bawang dan Cabai

Kementan Bantu Penangkaran Bawang dan Cabai

BANGKINANG (HR)- Direktorat Jenderal Holtikultura, Kementerian Pertanian, mendukung rencana pengembangan lahan penangaran benih bawang merah dan cabai yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Kampar.

"Bentuk dukungannya melalui penyaluran APBN tahun ini dan tahun depan," kata Direktur Budidaya dan Pasca Panen Sayuran dan Tanaman Obat, Ditjen Hortikultura, Kementerian Pertanian, Dwi Iswari, saat ditemui di Jakarta, Senin (1/6).

Ia mengatakan, penyaluran dana tersebut bisa dalam bentuk investasi barang dan jasa yang mendukung kegiatan pertanian di Kampar, seperti bibit unggul kemudian gudang yang laik.

Untuk pembelian bibit unggul baik bawang maupun cabai, lanjut dia, diserahkan pada Dinas Pertanian setempat, sesuai dengan kondisi lahan, sehingga hasil yang didapat memuaskan.

Sementara untuk gudang laik, katanya, akan diusahakan, sehingga ke depan penyimpanan benih dapat maksimal untuk mendukung hasil pertanian di daerah.

Sementara itu Kadis Pertanian Kampar, Hendri Dunan, mengatakan, pihaknya telah mengolah sejumlah lahan di beberapa titik untuk penangkaran benih bawang dan cabai di Kampar. "Tahun ini akan ditambah tiga hektare lagi untuk penangkaran benih di Kampar. Untuk itu, kami membutuhkan dukungan dari Ditjen Hortikultura," katanya.

Sebelumnya, pihak Kementerian Pertanian telah mengucurkan APBN sebesar Rp500 juta untuk budidaya bawang merah dan nantinya lewat anggaran perubahan, disiapkan dana lagi senilai Rp2,25 miliar untuk pengembangan potensi bawang.

"Pemerintah Pusat betul-betul merespon, karena apa yang telah dilakukan Bupati Jefry Noer sangat luar biasa dalam upaya mensejahterakan masyarakatnya. Tolong jangan sia-siakan apa yang telah dilakukannya, beliau bukan hanya berteori di atas meja saja, namun langsung berjuang dengan karya nyata bagi masyarakatnya. Untuk itu, kami sangat berharap," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Holtikultura Kementan, Yul Bahar.

Menurut dia, Kabupaten Kampar bisa menjadi penyuplai bawang untuk daerah Sumatera bagian Timur, yang selama ini didatangkandari Brebes dan Cirebon. "Kebutuhan bawang sangatlah luar biasa, untuk ini kami ingin Kampar bisa mendukung kemandirian Sumatera bagian Timur," katanya.

Menurut dia, tidak semua kabupaten cocok untuk pengembangan bawang merah ini, makanya untuk Provinsi Riau, dipilih Kabupaten Kampar yang lebih dominan untuk pengembangan bawang. (adv/humas)