Lomba Cipta Menu Tingkatkan Kualitas Konsumsi Pangan

Lomba Cipta Menu Tingkatkan Kualitas Konsumsi Pangan

BANGKINANG (HR)- Bila dilihat dari segi kualitas, konsumsi pangan masyarakat di Kabupaten Kampar dinilai belum  memenuhi standar hidup sehat sebagaimana yang diharapkan.

Karena itu, mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman disetiap anggota rumah tangga, disesuaikan dengan anjuran pola pangan, yakni energi 2.150 kilokalori per kapita per hari.

Demikian dikatakan Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Kampar, Nurahmi,  saat membuka acara Lomba Cipta Menu, Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) tingkat Kabupaten Kampar yang diikuti 21 Kecamatan, Rabu (27/5) di Bangkinang.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Kampar bekerjasama dengan Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kampar. Menurut Nurahmi, mencermati kenyataan penurunan kualitas gizi masyarakat akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan, kebijakan konsumsi pangan belum memberikan perhatian yang seimbang pada pangan non beras, terutama diversifikasi pangan, serta lemahnya program pendidikan gizi dan pangan bagi masyarakat.

Dikatakannya, Lomba Lomba Cipta Menu (LCM) sebagai ajang sosialisasi, sehingga masyarakat Kampar dapat secara bertahap mengkonsumsi aneka ragam pangan secara seimbang, baik yang berasal dari sumber pangan karbohidrat maupun protein nabati, hewani, serta vitamin dan mineral.

Ditambahkan Nurahmi, konsumsi pangan masyarakat Kabupaten Kampar, secara kuantitas pada umumnya melebihi dari ketentuan yang dianjurkan terutama beras, gula, minyak dan lemak, akan tetapi sayuran, buahan , ikan, daging dan telur belum memenuhi standar yang dianjurkan, sementara produksi daerah kita tentang hal itu cukup memadai, sehingga secara keseluruhan mengakibatkan konsumsi pangan masyarakat per kapita per tahun belum sesuai dengan Pola Pangan Harapan (PPH).

Sementara itu, Kepala BPPKP Provinsi Riau, Darmansyah, dalam arahannya mengatakan, untuk menggalakkan konsumsi pangan yang berasal dari bahan non beras, buatlah komoditi unggulan, baik itu dari olahan umbi-umbian, kacang kacangan, jagung dan lainnya yang akan menjaga ketersediaan ditribusi dan konsumsi untuk pangan, selain itu pemanfaatan pekarangan rumah sebagai medan untuk menanam juga merupakan cara yang luar biasa untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga.(adv/humas)