Geliat Industri Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Geliat Industri Dorong Pertumbuhan Ekonomi
KOTA Dumai yang berhadapan langsung dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura, bak serambi ekonomi dan industri Indonesia. Setiap hari, lalu lalang kapal-kapal besar pengangkut barang melintasi laut Dumai bisa terlihat langsung di kota ini.

Jumlah investasi yang terus meningkat mendorong pertumbuhan perekonomian Kota Dumai. Hal ini dilatarbelakangi letak kota di Provinsi Riau ini yang sangat strategis. Tak heran bila Kota Dumai telah menjadi pusat perdagangan antar pulau sejak Kerajaan Siak dahulunya.

Berbagai bidang industri berkembang di Kota Dumai. Selain sebagai kota pengolah minyak bumi, bidang industri lainnya adalah, pengolahan crude palm oil (CPO, jasa tangki timbun, pupuk, pengantongan semen, kontainer dan jasa angkut kepelabuhanan, developer perumahan, dan sebagainya.

Perkembangan berbagai bidang industri ini juga didukung dengan adanya beberapa kawasan industri, dimana engembangan industri yang sangat pesat. Lokasi tersebut berada di lima kawasan strategis.

Yakni, Kawasan Industri Dumai (KID) seluas 5.048 hektar di daerah Pelintung Kecamatan Medangkampai, Kawasan Industri Lubuk Gaung seluas 2.158 hektar di Kecamatan Sungai Sembilan, Kawasan Industri Bukit Kapur di Kecamatan Bukitkapur  seluas 115 Ha, dan Kawasan Industri Terpadu Dock Yard seluas 300 Ha di Kecamatan Dumai Barat, serta Kawasan Industri Bukit Timah di Kecamatan Dumai Selatan.

Kota Dumai juga dikenal sebagai kota minyak. Perusahaan besar dan industri yang turut serta memajukan Dumai secara tidak langsung yang bergerak dalam ekspor minyak dan gas bumi.

Kemudian perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang pengolahan dan pendistribusian minyak dan gas bumi dalam negeri serta disusul oleh industri pengolahan minyak sawit (CPO).

Selain industri skala besar, terdapat juga beberapa industri skala kecil. Salah satu kawasan industri telah menjadi paling pesat kemajuannya di Propinsi Riau yakni Kawasan Industri Dumai (KID). Di kawasan industri ini telah dibangun satu dermaga ekspor dengan kapasitas tiga kapal tanker sekali sandar. Telah dibangun juga pabrik pupuk NPK milik Wilmar Group dan telah berproduksi yang diyakini menjadi pabrik pupuk NPK terbesar di Asia Tenggara.

" Pemko Dumai tetap komitmen manfaatkan peluang bagi negara tetangga atau investor mana saja yang ingin berinvestasi di Kawasan Industri Dumai (KID, Kawasan Industri Lubuk Gaung dan Pelabuhan Dumai masih terbuka luas untuk pengembangan usaha skala besar, "sebut Walikota Dumai, Khairul Anwar.

Saat ini kota Dumai memiliki sekitar 105 perusahaan baik yang bermodal asing (PMA) maupun modal dalam negeri (PMDN). Besarnya perkembangan itu menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Dumai, Zulkarnaen adalah bentuk kepercayaan investor dalam berinvestasi di Kota Dumai. " Hal itu terbukti dari berkembang pesatnya sektor industri di Dumai, "katanya.

Pusat perdagangan Dumai indikator ekonomi makro berupa Product Domestic Regional Bruto (PDRB) Kota Dumai yang terus meningkat tiap tahunnya. Ini merupakan gambaran keberhasilan pembangunan perekonomian di Kota Dumai. Untuk mendukung peningkatan PDRB tersebut maka titik berat pembangunan ekonomi Kota Dumai adalah dengan mempertahankan dominasi pembangunan pada sektor industri, perdagangan, angkutan, serta bangunan, disamping memperhatikan sektor pertanian sebagai penghasil bahan baku industri.

Tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat juga telah memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat di Kota Dumai sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat. Empat kecamatan di Kota Dumai yaitu Kecamatan Sungai Sembilan, Medang Kampai, Bukit kapur dan Dumai Barat merupakan wilayah yang memiliki sumber daya lahan yang potensial untuk pengembangan agrobisnis dan agroindustri dengan teknologi tepat guna.

Pesatnya perkembangan Dumai sebagai kawasan industri dan jasa tidak terlepas dari potensi kepelabuhanan yang dimiliki. Setidaknya sejumlah pelabuhan utama yang terdiri dari Pelabuhan Pelindo, Pertamina, Chevron dan KID. Dengan kedalam lautnya yang alami, telah mejadikan pelabuhan ini ramai dikunjungi.

Akses menuju Dumai juga terbuka lebar. Selain jalur laut, kota dengan luas sekitar 1.700 kilometer persegi ini dapat ditempuh lewat jalur udara. Bandara Pinang Kampai dengan pesawat jenis fokker 100 telah membuka rute keberangkatan Dumai-Jakarta, serta Dumai-Batam pulang-pergi.

Dalam perkembangan Dumai sebagai kawasan industri dan jasa tidak bisa dilepaskan dari peranan investor. Dengan segenap potensi yang dimiliki Dumai layak dipertimbangkan sebagai daerah untuk berinvestasi. Dumai membuka peluang sebesar-besarnya kepada investor yang tertarik berinvestasi, bagi yang ingin berinvestasi prosedur akan dipermudah.

" Jika kita melihat tantangan kedepan yang tentunya akan terasa lebih berat, apalagi  dengan adanya globalisasi dan perdagangan bebas. Oleh karenanya kondisi ini menuntut kita bekerja keras untuk meningkatkan kualifikasi dan daya saing. Hanya dengan daya saing yang tinggi, kita dapat bertahan dalam menghadapi berbagai tantangan, "sebut Walikota Dumai Khairul Anwar.

Sebagai kota yang memiliki jargon Pengantin Berseri dan Sehat, pemerintah terus menggali dan mengembangkan serta mengop¬timalkan potensi yang dimiliki, terutama sumber daya manusia, sumber daya pendapatan dan sumber daya seni budaya, selain menjalin dan meningkatkan jaringan kerja sama yang baik dengan daerah lain maupun para investor.

Sesuai dengan visi dan misi Kota Dumai dalam membangun Sumber Daya Manusia yang tangguh dan profesional. Sehingga dengan demikian dapat bersatu padu dalam mewujudkan perubahan pembangunan dan meningkatan kualitas SDM sebagai modal insan dalam pelaksanaan pembangunan disegala bidang. Bahwa tujuan utama dari sebuah pemerintahan menyelenggarakan pembangunan, begitu sebaliknya pembangunan tidak pernah bisa dilaksanakan tanpa adanya sebuah pemerintahan yang kuat.

Walikota Dumai H Khairul Anwar menuturkan, kebijakan pembangunan pemerintahan daerah tetap dipriori-taskan sesuai Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Dumai Tahun 2011-2015 dan Peraturan Walikota Dumai Nomor 38 Tahun 2011 ten-tang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2012.

Menyelaraskan dan menyepadankan kemampuan dan ketrampilan angkatan kerja dengan pasar kerja, meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbasis ekonomi kerakyatan, mendukung pasar produk tempatan serta harmonisasi ekonomi dan ekologi.

Sebagai daerah yang sedang berkembang, Kota Dumai memang masih terkendala terbatasnya infrastruktur seperti jalan, jembatan dan listrik. Inilah yang diprioritaskan Pemerintah Kota Dumai. Program lain yang diprioritaskannya memudahkan akses masuk dan keluar kota Dumai. Diantaranya dengan membangun pelabuhan kapal Roro ke Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis.

Peraturan dan ketentuan yang ada ditingkat pusat semoga bisa selaras dengan kebutuhan daerah sehingga proses investasi dan pembangunan di daerah bisa berjalan lancar. Dengan demikian, masyarakat Kota Dumai pun akan bangga menjadi serambi Indonesia.

Kota Dumai adalah kota perdagangan antar pulau yang nyaris hidup selama 24 jam, akibat ramainya aktivitas bisnis. Disini kapal-kapal pengangkut barang transit, sebelum barang-barang tersebut kembali dikirim ke kota-kota lainnya di Riau dan Kepulauan Riau seperti ke Pekanbaru, Medan serta ke Batam, Tanjungpinang, dan Tanjungbalai Karimun.

Meski tergolong muda saat berusia 16 tahun, banyak perkembangan positif yang telah diraih daerah ini. Salah satunya terbuka lapangan kerja, baik di lembaga pemerintah maupun di perusahaan swasta. Suasana di daerah ini juga makin dinamis dengan beroperasinya sejumlah bank, perhotelan dan restoran. " Semua pembangunan sarana dan prasarana di Dumai adalah sebagai pendukung agar Dumai semakin diminati oleh investror, "ujar Walikota Dumai.

Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Pusat juga telah melakukan kujungan kerja ke Kota Dumai. Ketua Umum GIMNI, Sahat M. Sinaga mengatakan, bahwa kegiatan itu dilakukan untuk sosialisasi percepatan investasi industri hilir minyak kelapa sawit. Untuk semua itu terlaksanakan dengan baiik, tentunya harus dibarengi dengan sosialisasi sehingga pemerintah daerah maupun pusat mendukung upaya percepatan tentang investasi industri hilir minyak kelapa sawit di Dumai.

"Untuk Provinsi Riau, khususnya Dumai merupakan salah satu daerah yang terbesar dalam pertumbuhan industri minyak kelapa sawit. Maka dari itulah, upaya bagaimana industri hilir minyak kepala sawit ini semakin pesat berkembang tentunya harus mendapatkan dukungan dari pemerintah," ungkap Sahat.

Untuk kegiatan ini sendiri, Ketua Umum GIMNI Pusat mengungkapkan, Dumai merupakan pertama kalinya di Indonesia. Jadi, sasaran dari kegiatan ini, kata dia, pertumbuhan industri hilir minyak kelapa sawit semakin lebih berkembang lagi. Apalagi, saat ini industri minyak kelapa sawit dikawasan hilir sudah menunjukan pada perkembangan yang lebih pesat lagi.

Sementara GM Wilmar Group Dumai, Tamin memaparkan kondisi tentang Kawasan Industri Dumai yang berada dalam zona industri RTRW Kota Dumai. Salah satu cikal bakal untuk mewujudkan program MPEI adalah Kawasan Industri Dumai itu sendiri. Pada tahun 2010, dikunjungi beberapa menteri karena dijadikan sebagai klaster KID berbasis pertanian.

Bukan itu saja, Tamin juga memaparkan kondisi KID mulai dari pembangunan awal hingga berkembang pesat dengan menduduki lahan ratusan hekater tersebut. Kemudian bangunan tangki timbun untuk menampung CPO.

Pada  pertengahan 2013 yang lalu juga telah berdiri pabrik penggilingan semen produksi dan pengantongan di Kawasan Industri Lubuk Gaung, Sungai Sembilan, Kota Dumai, dengan nilai investasi mencapai kurang lebih Rp260 miliar.

Walikota Dumai, H. Khairul Anwar menyambut baik pengembangan proyek packing plant milik Semen Padang di Dumai yang akan dilengkapi peralatan penggilingan semen. “Saya atas nama pemerintah menyambut gembira pengembangan proyek packing plant milik PT Semen Padang di Kota Dumai yang  akan dilengkapi dengan peralatan penggilingan semen sendiri,” kata Walikota.

Dengan pengembangan tersebut, katanya, diharapkan akan semakin memberikan kontribusi nyata bagi Kota Dumai, seperti meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), peningkatan perekonomian masyarakat melalui peluang kerja bagi tenaga kerja lokal dan kontribusi lainnya.

Walikota tak lupa mengingatkan kepada management PT Semen Padang bahwa harus taat dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2004 tentang kuota tenaga kerja, dimana perusahaan harus memanfaatkan tenaga kerja lokal sebanyak 70 persen dan sisanya bisa diambil dari luar daerah khusus untuk pekerja teknis.

Namun demikian, menurut Walikota ada yang lebih penting dari pada itu semua, yaitu perusahaan berkewajiban menjaga lingkungan.

Sektor pelabuhan yang sudah lama jadi andalan Dumai, mesti diperkuat lagi. Perluasan pelabuhan akan mengundang lebih banyak kapal datang.

Dumai juga menjadi satu lokasi pembangunan megaproyek pemerintah pusat. Satu di antaranya pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai, yang merupakan bagian dari megaproyek Trans Sumatera.

Pembangunan jalan tol itu diyakini akan semakin menggairahkan perekonomian khususnya sector industri di kawasan pantai timur Sumatera. "Ini jadi tantangan kami. Sejumlah upaya pengembangan bakal dilakukan di Dumai," ujar Wakil Wali Kota Dumai Agus Widayat.

Kota Dumai saat ini sudah mulai banyak dibicarakan para pengusaha atau investor untuk menanamkan modalnya di Kota Pelabuhan ini. Semua itu rupanya berkat tekat dari Walikota Dumai Khairul Anwar yang gencar melakukan promosi keluar daerah.

Bahkan secara tidak langsung juga akan terwujudnya Kota Dumai Sebagai Pusat Pelayanan "Pengantin" (Pelabuhan, Perdagangan, Tourism dan Industri) yang "Berseri" (Bersih, Semarak, Rukun dan Indah) di Kawasan Pantai Timur Sumatera. Kota Dumai sendiri bakal menjadi Penggerak Kemajuan Ekomoni dan Budaya Melayu yang Agamis menuju Dumai Kota "Sehat" (Sejahtera, Harmonis, Aman dan Tertib) Pada Tahun 2015.

Meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi serta memperkuat struktur perekonomian yang bertumpu pada ekonomi kerakyatan untuk peningkatan daya beli masyarakat melalui pengembangan sektor unggulan yaitu sektor PENGANTIN (Pelabuhan, Perdagangan, Tourism, dan Industri). Mengembangkan kualitas sumberdaya manusia yang tangguh dan profesional yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta kemampuan dalam penguasa teknologi dan keahlian spesifikasi yang dapat diandalkan.

Meningkatkan kualita dan kuantitas infrastruktur baik yang bertujuan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat guna mendorong perkembangan Kota Dumai menjadi Kota yang BERSERI (Bersih, Semarak, Rukun dan Indah).

Mengembangkan kemampuan aparatur pemerintah agar dapat tercipta pemerintah yang baik dan pemerintah yang bersih dari KKN serta beribawa dan mampu memberikan pelayanan yang efesien dan efektif yang dapat memuaskan masyarakat pada umumnya serta investor pada khususnya.

Mengembangkan budaya melayu sebagai jati diri Kota Dumai dan Budaya tempatan guna memotivasi peran serta masyarakat dalam kegiatan pembangunan dan menyaring masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kaidah dan nilai budaya melayu dan budaya tempatan.

Semua itu rupanya sudah tertuang dalam buku agenda Walikota Dumai Khairul Anwar dengan Wakil Walikota Dumai Agus Widayat yang dikemas dalam Visi dan Misi periode 2010-2015. Julukan Kota Dumai sebagai Kota Minyak tidaklah salah, julukan ini dapat dibuktikan dengan banyaknya perusahan besar yang berskala Internasional yang melakukan eksplorasi minyak bumi di Dumai.

Untuk mendukung pendistribusian barang dalam rangka ekspor barang, Dumai telah memiliki berbagai prasarana dan sarana pendukung transportasi. (adv/zul)
Seperti 9 unit pelabuhan besar yang berkualitas internasional, terdiri atas 4 unit dikelola dan dimiliki oleh Chevron dan 5 unit milik Pemerintah yang dikelola oleh PT. Pelindo I yang dapat menampung kapal tanker dengan fasilitas pendukung.

Diantaranya adalah seperti perairan laut dan pelabuhan, panduan, penundaan, eksploitasi, dan penyewaan peralatan, kompleks perkantoran, gudang, bidang tempat pembuangan sampah, terminal penumpang dan lainnya. Kota Dumai juga menjadi salah satu kawasan strategis dan cepat tumbuh di Provinsi Riau dengan menjadikan Kota Dumai fungsi utama kota industri, kawasan ekonomi khusus, dan menjadikan Kota Dumai sebagai exit dan entry point Provinsi Riau lewat beberapa perencanaan pelabuhan di Kota Dumai.
 
Dengan adanya kawasan industri besar maupun kecil tersebut tentunya memberikan dampak yang sangat positif bagi perkembangan dan kemajuan perekonomian. Namun demikian, yang paling terpenting adalah telah memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat di Kota Dumai sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat dan menurunkan angka pengangguran.

Sebagai salah satu kota yang mengandalkan industri dan pelabuhannya, serta didukung letaknya yang sangat strategis karena berhadapan langsung dengan Selat Malaka, Kota Dumai bisa menjadi kota dengan perekonomian yang bisa berkembang lebih maju dan pesat lagi Dock Yard Jadi Central Park Tidak lama lagi kawasan Perumahan Patra Dock Yard, Kota Dumai segera disulap menjadi kawasan terpadu karena letak yang strategis sertadidukung situasi aman, damai dan kondusif membuat investor tertarik menanamkan investasinya di Kota Dumai.
 
Pemerintah Kota (Pemko) Dumai juga terbuka dan membuka diri terhadap investor yang berminat berinvestasi di daerah ini. ‘’Bila perlu kita bentang karpet merah untuk menyambut investor masuk Dumai,’’ tegas Wali Kota Dumai, H Khairul Anwar .

Lahan bekas PT Patra Dok Dumai seluas 240 hektar di  Kelurahan Purnama Kecamatan Dumai Barat segera disulap menjadi kawasan industri  dan pelabuhan terpadu. PT Patra Niaga menanam investasi triliunan rupiah dalam pengelolaan kawasan tersebut.

Pemko Dumai menyambut baik kehadiran PT Patra Niaga di Kota Dumai. PT Patra Niaga juga sudah membulatkan tekad untuk menanam investasinya di kota Dumai. Untuk membangun infrastruktur saja, perusahaan tersebut mengucurkan dana Rp500 juta lebih.

Menurut Wako, kehadiran PT Patra Niaga di Kota Dumai mendukung visi Dumai sebagai Kota Pengantin.
Sebab di kawasan itu PT Patra Niaga akan mengembangkan kawasan industri dan pelabuhan terpadu tanpa cerobong. Perdagangan, industri dan turis.

‘’Sesuai masterplan yang dipaparkan tadi, PT Patra Niaga sangat mendukung visi Dumai sebagai Kota Pengantin,’’ ungkap Wako Dumai sembari menambahkan kawasan tersebut nantinya  diberi nama Batu Bintang Central Park.

Penghasil Biodiesel Terbesar Dunia Di sisi lain, Kawasan Industri Dumai (KID)  telah menjelma menjadi penghasil biodiesel terbesar di dunia mengalahkan produksi terbesar biodiesel dari negeri Paman Sam, Amerika Serikat.

“Pabrik biodiesel terbesar dunia berkapasitas satu juta metrik ton per jam ada di Kawasan Industri Dumai (KID),” ujar Manager Industri dan Perdagangan KID, Agus Subchan Rachlan, di Dumai.

Dia mengatakan, Wilmar Group sebagai salah satu perusahaan berlokasi di KID yang memiliki pabrik biodiesel berkapasitas 1 juta metrik ton per jam itu, dan diprediksi merupakan yang terbesar di dunia mengalahkan biodiesel milik salah satu perusahaan di AS.

“Biodiesel milik `Imperium Renewables` yang berada di Seattle, Washington, Amerika Serikat hanya berkapasitas sekitar 60 persen dari kapasitas biodiesel KID yang ada saat ini,” paparnya.

Kebutuhan biodiesel yang cukup tinggi terutama di Eropa dan Amerika, menyebabkan KID berupaya menyeimbangi produksi bahan bakar terbarukan itu dengan melakukan pemanfaatan mendasar sumber alam yang melimpah.

KID, jelasnya, juga memiliki pembangkit untuk menghasilkan biodiesel berbahan bakar dari campuran mono alkyl ester atau sisa pembakaran kelapa sawit itu, merupakan proyeksi KID sejak dua tahun lalu dengan kapasitas kompos 10.000 ton setiap harinya. Keunggulan Komparatif Dumai memiliki letak geografis yang strategis, di mana Kota Dumai berhadapan langsung dengan Selat Malaka, yang merupakan salah satu selat terpadat di dunia yang menjadi highway laut di Asia Tenggara dan berhadapan dengan 3 negara  maju di Asia, yaitu : Malaysia, Singapura dan Thailand

A.    Dumai mempunyai pantai yang panjang dan dalam, dilindungi pulau Rupat sebagai break water alami yang sangat menguntungkan untuk pelabuhan, sehingga baik dijadikan sebagai kawasan industri.

B.    Keseluruhan pelabuhan Dumai tersebut memiliki kedalaman laut pelayaran rata-rata 10 s/d 15 meter disaat surut terendah, dengan air pelayaran yang dapat dilintasi oleh kapal-kapal besar, dan memiliki fasilitas yang dapat di sandari kapal berbobot 20.000 s/d 50.000 DWT.

C.    Adanya program pengembangan terpadu dari pemerintah pusat dari provinsi Riau untuk menjadikan kawasan andalan Duri-Dumai-Rupat sebagai pengembangan kawasan strategic menjadikan Dumai sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di provinsi Riau.

D.    Apabila pembangunan jalan tol dan jaringan rel kereta api Pekanbaru-Dumai dapat di realisasikan, maka Dumai akan lebih mudah dicapai dari Pekanbaru, provinsi Jambi, provinsi Sumatra Barat serta provinsi lainnya di Sumatra. Dengan demikian, barang barang yang akan di kapalkan masuk dan keluar pulau Sumatra, terutama untuk tujuan ke manca negara, akan banyak memilih melewati pelabuhan Dumai.

E.    Hinterland Kota Dumai akan menjadi andalan dan daya tarik investor, terutama untuk investasi refinery kelapa sawit dan turunannya (dalam hal ini industri hilir kelapa sawit, oleochemical, dan biodiesel), industri pupuk, elektronik, tekstil dan produk tekstil, dan juga pertambangan yang merupakan daerah penghasil minyak di Indonesia.

F.    Kota Dumai sebagai kota industri memiliki sarana dan prasarana transportasi yang lengkap di provinsi Riau. Fasilitas yang telah ada, antara lain adalah:

1.    Memiliki jaringan jalan darat ke seluruh wilayah darat di Sumatra dan Jawa dan Bali.

2.    Memiliki terminal angkutan barang di Bukit Jin
3.    Memiliki terminal AKAP di Kelakap Tujuh
4.    Memiliki pelabuhan udara Pinang Kampai, dengan  panjang landasan 1800 meter yang dapat didarati pesawat dengan jenis Fokker 100.

G.    Kota Dumai , memiliki 4 kawasan industri yang strategis yaitu :
1.    Kawasan Industri Pelintung seluas 5.084 ha
2.    Kawasan Industri Lubuk Gaung seluas 2.158 ha
3.    Kawasan Industri Terpadu Dock Yard 300 ha
4.    Kawasan Industri Bukit Kapur 115 ha.

I.  Infrastruktur lain yang tak kalah penting adalah :
5.    Tersedianya layanan perbankan, saat ini hampir di semua bank-bank pemerintah ataupun swasta sudah ada di Kota Dumai

6.    Tersedianya layanan kesehatan, saat ini baru tersedia rumah sakit yang di kelola oleh pemerintah seperti RSUD dan rumah sakit swasta  yang di kelola oleh PT Pertamina

7.    Sarana pendidikan, saat sudah tersedia sarana pendidikan dari tingkat pra sekolah ( TK) sampai perguruan tinggi yang berstatus negeri dan swasta.

Pertumbuhan Ekonomi Signifkan Pertambahan sektor industri berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi.

Lembaga ekonomi Usaha Ekonomi Kerakyatan Simpan Pinjam (UEK-SP) yang digerakan Pemko Dumai sejak beberapa tahun lalu, member andil besar dalam kurva pertumbuhan ekonomi.

Tercatat saldo UEK-SP Kota Dumai meningkat tajam dari Rp16,5 miliar meningkat menjadi Rp92,15 miliar di tahun 2014 dengan jumlah peminjam sebanyak 11.332 orang.

 Menurut Wakil Walikota Dumai H Agus Widayat, bahwa program UEK-SP di Kota Dumai makin diminati warga.

 "Perkembangan dana Usaha Ekonomi Kerakyatan Simpan Pinjam (UEK-SP) Kota Dumai meningkat tajam, dari Rp.16,5 Milyar meningkat menjadi Rp. 92,15 Milyar dengan jumlah pemanfaat sebanyak 11.332 orang," ujarnya.

   Hal tersebut menjadi bukti nyata keberhasilan program yang telah digulirkan Pemerintah khususnya di bidang ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pengentasan kemiskinan melalui ekonomi kerakyatan.

   Program UEK-SP merupakan budget sharing antara Pemerintah Propinsi Riau dengan Pemerintah Kota Dumai dengan cara menyalurkan dana bergulir ke 33 Kelurahan yang ada di Kota Dumai.  

   "Sejak tahun 2011 sampai dengan akhir tahun 2014, telah terjadi peningkatan unit usaha perdagangan dari  3.915 unit usaha pada tahun 2011 meningkat menjadi 5.254 unit usaha pada akhir tahun 2014, atau sama halnya dengan terjadi peningkatan usaha sebesar 34,21 persen," jelasnya Lanjutnya, untuk terus mensukseskan program UEK-SP di Kota Dumai, Pemerintah Kota Dumai akan rutin melaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) yang diikuti oleh seluruh pengelola dana UEK-SP.

   Selain Rakor, Pemerintah Kota Dumai di setiap tahunnya akan melaksanakan Musyawarah Kelurahan Pertanggung jawaban Tahunan (MKPT) UEK-SP yang bertujuan untuk mengevaluasi kinerja dan hasil yang telah dicapai melalui program tersebut.

   "Dengan dikucurkannya dana segar oleh Pemerintah melalui pola Usaha Ekonomi Kerakyatan-Simpan Pinjam dalam Program Pemberdayaan Kelurahan merupakan perwujudan nyata dari upaya penanggulangan kemiskinan," katanya.

    Wawako juga berpesan kepada pengelola dana tersebut agar menyalurkan dana tersebut kepada penerima yang tepat sasaran yakni untuk modal usaha bagi pelaku UKM/UMKM, bukan untuk kebutuhan konsumtif.

   "Karena tujuan pemerintah menggulirkan dana UEK tidak lain untuk membantu modal usaha bagi masyarakat ekonomi menengah kebawah. Bukan digunakan untuk kepentingan pribadi ataupun individu serta keluarga," ingatnya.(adv/zul)