tak ada Warga ngadu ke DPRD Riau Terkait Pembangunan Waduk

Kades Bantah PLTBg Menyala 12 Jam

Kades Bantah PLTBg Menyala 12 Jam
PASIRPENGARAIAN(HR)-Pembangkit Listrik Tenaga Biogas yang dibangun di Desa Rantau Sakti, Kecamatan Tambusai Utara sudah menyala selama 24 jam.
 
Hal itu disampaikan Kepala Desa Rantau Sakti sebagai Pengelola PLTBg Purwadi didampingi Plan Manager PLTBg Jaya L Prasetio dan Camat Tambusai Utara Gorneng, Senin (25/5), di Kantor Bupati Rohul.
 
Diutarakannya, masyarakat Desa Rantau Sakti dan Rantau Kasai saat ini sudah bisa menikmati pelayanan listrik 24 jam sejak berdirinya Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Rantau Sakti.
Menurut Purwadi, dari kapasitas 1 MW baru 40 persen atau 400 KWH yang terpakai untuk menerangi rumah warga sebanyak 1.400 Kepala Keluarga di Desa Rantau Sakti. Sedangkan 60 persen atau 600 KWH lagi masih standby.
 
Karena masih ada sisa sekitar 600 KW tersebut, pihak pengelola PLTBg dan Kepala Desa Rantau Sakti, berencana akan memperluas jaringan PLTBg dari Desa Rantau Sakti ke Desa Mahato Sakti sepanjang 5 km.
 
Untuk itu, pemerintahan desa Rantau Sakti sudah meminta kesediaan Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Rohul untuk merealisasikan penyediaan JTM tersebut. Permintaan itu, sudah menunjukan hasil yang menggembirakan dengan telah dipanggilnya pihak pengelola PLTBg dan  Pemerintah Desa Rantau Sakti oleh  DPRD Provinsi Riau, Jumat (22/5).
 
Purwadi mengatakan, saat pertemuan dengan anggota DPRD Riau itu, Pemerintahan Desa Rantau sakti diwakili Sekdes Rantau Sakti Fahrudin, sementara dari pengelola PLTBg diwakili Kepala Produksi Plan PLTGB, Galuh  Priyanto. Mereka bertemui Erizal Muluk dan beberapa anggota DPRD Riau lainnya.
 
Saat pertemuan tersebut, anggota DPRD menanyakan  tentang kesiapan PLTBg B jika ada penambahan jaringan tersebut. DPRD ingin mengkomfirmasi sejauh mana kekuatan mesin PLTBg jika nantinya, rencana perluasan jaringan itu terealisasi.
 
“Waktu itu, DPRD Riau mengkonfirmasi ke kita tentang usulan penambahan jaringan tersebut. Apakah memungkinkan atau tidak," katanya. 
 
Sementara itu, Plan Manager PLTBg, Jaya Lingga Parasetio mengatakan, keberadaan PLTBg ini sangat membantu masyarakat. Selama beroperasinya PLTBg ini, listrik di dua desa jarang padam. Saat ini, PLTBg sudah selesai membangun Waduk untuk penampungan limbah baru yang dibangun melalui dana swadaya masyarakat.
 
Diakui Jaya Lingga Prasetyo, sesekali pernah terjadi listrik padam. Hal itu bukan dikarenakan kekurangan daya, namun di karena kendala teknis.
 
“Karena perusahaan tidak punya kebun, untuk itu harus ada waduk penampung limbah cadangan, makanya kami bersama-sama masyarakat berswadaya untuk membangun Waduk penampungan agar bahan bakar PLTBg tidak putus di saat-saat perusahaan mengalami low production.
 
“Kami tidak pernah mengadu untuk meminta dana dari Provinsi tentang pembangunan waduk. Yang ada hanya mengkonfirmasi sejauh mana kesiapan PLTBg jika seandainya penambahan jaringan itu terwujud,” pungkas Jaya Prasetyo.
 
Jaya membantah, Jumat masyarakat Desa Rantau Sakti mengadu ke DPRD minta dana untuk pembangunan waduk PLTBg adalah tidak benar adanya. Listrik hanya menyala selama 12 jam juga tidak benar, akan tetapi mulai PLTBg yang diresmikan pada Desember 2014 sampai sekarang PLTBg  sudah menyala selama 24 jam dan waduk penampungan bBiogas sudah tuntas 100 persen.(yus)