Ditemukan Tim Baznas

Janda Sekolahkan Anak dengan Mengojek

Janda Sekolahkan Anak dengan Mengojek

BANGKINANG(HR)- Arismawati (39), seorang janda beranak empat harus berjuang menyekolahkan anaknya  yang saat ini kuliah, dengan berprofesi sebagai tukang ojek.

Warga RT 01 RW 04 Sungai Jernih, Kelurahan Pasir Sialang, Kecamatan Bangkinang itu harus mendayung hidupnya setelah suaminya meninggal dunia. Perjuanganya demi menyekolahkan anak-anaknya harus mengantarkan pelanggannya, baik laki-laki maupun perempuan setiap harinya.

Berbekal sepeda motor merk Honda warna hitam yang dimilikinya itu selalu setia bersamanya mencari rezeki di persimpangan Sungai Jernih. Tanpa malu, dia lakukan pekerjaan itu untuk mencapai impian anak-anaknya.

Saat tim dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Kampar melakukan survey sebagai calon penerima zakat produktif di sebuah warung yang ditumpangi, yang berisikan minuman dan makanan ringan itu, ia menceritakan, sebenarnya dari awal dia sempat khawatir sebagai tukang ojek, apa lagi dirinya seorang perempuan. "Saya ikhlas seperti ini guna  mencari rezeki demi menyekolahkan anak-anak. Alhamudulillah kadang-kadang dapat Rp70 ribu sehari mengantarkan penumpang ke Sungai Jernih dan SP Lima," katanya.

Diakuinya, selama membawa penumpang, baik perempuan maupun laki-laki, belum pernah ditemukan adanya penumpang yang usil atau mengancam keselamatannya. ”Selama ini saya bekerja selalu berdoa semoga Allah melindungi, karena yang saya lakukan untuk anak-anak saya, baik yang kuliah di Polkam Kampar, maupun dua putra saya yang masih duduk di SMPN 1 Bangkinang," ujarnya.

Selaku wanita, dia menyadari kemampuanya, namun karena harus mencari biaya sekolah anak-anaknya sejak suaminya meninggal dunia beberapa tahun lalu, membuatnya harus banting tulang dengan cara halal. Dia sempat mengalami kecelakaan tahun 2009 lalu dan mengakibatkan kaki sebelah kirinya patah. ”Anak saya ada yang kuliah di Polkam dan mendapatkan beasiswa sedangkan dua orang lagi masih SMPN dan meriah prestasi juga di sana,’urainya.

Saat tim survey dari Baznas Kabupaten Kampar mendatanginya, dia  menceritakan bahwa hingga saat ini belum memiliki rumah dan berharap zakat yang diberikan oleh Baznas nantinya bisa menambah modal usahanya, sehingga kelak bisa membeli tanah untuk membangun rumah sekalipun ukuran kecil.***