Bupati Yakin Dewan Hakim Pengalaman

Bupati Yakin Dewan Hakim Pengalaman

BAGANSIAPIAPI (HR)- Bupati Suyatno melantik Dewan dan Majelis Hakim MTQ XII Tingkat Kabupaten Rokan Hilir. Yang dilantik dinilainya sudah berpengalaman, karena sering menjadi dewan dan majelis hakim saat MTQ tingkat kabupaten maupun tingkat kecamatan.

Pelantikan ditandai dengan pemasangan toga secara simbolis, Rabu (20/5) malam di depan rumah dinas Jalan Perwira Bagansiapiapi, disaksikan Ketua DPRD Nasrudin Hasan, Wakil Bupati Erianda, serta pejabat lainnya, kafilah dari 18 kecamatan.

Dewan dan majelis hakim yang dilantik berdasarkan SK Bupati Nomor 233 tahun 2015 tentang Penetapan Susunan Dewan Hakim dan Majelis Hakim pada MTQ XII Tingkat Kabupaten Rokan Hilir tahun 2015.

Untuk dewan hakim, di antaranya yang dilantik, sebagai Ketua Agustiar, Ali Aspar Wakil Ketua, Suhaimi Sekretaris, Safrudin anggota serta yang lainnya, sedangkan untuk majelis hakim, berdasarkan semua cabang yang diperlombakan.
Dalam sambutannya Bupati Suyatno mengatakan, dewan dan majelis hakim yang dilantik, sudah berpengalaman, karena sudah sering menjadi dewan dan majelis hakim pada MTQ tingkat kabupaten maupun tingkat kecamatan.

Pemondokan Kafilah

Dalam sambutannya Bupati Rohil H Suyatno juga meminta panitia MTQ XII tingkat kabupaten memperhatikan pemondokan kafilah. Dia berkeinginan, tidak ada lagi keluhan kafilah, karena akan menimbulkan ekses yang tidak baik.

“Kesusahan seperti tidak ada kipas angin, drum air, coba diusahakan,” pinta Suyatno.

Sampai saat ini dirinya mengaku belum mendapatkan laporan keluhan-keluhan kafilah dari berbagai kecamatan yang dipondokkan diberbagai rumah masyarakat.

Suyatno mengapresiasi beberapa masyarakat dan pejabat yang mau berpartisipasi rumahnya dijadikan pemondokan, di antaranya rumah Hermanto, bahkan Ketua DPRD Nasrudin Hasan.

Panitia juga diminta Suyatno untuk mengontrol rumah masyarakat yang dijadikan pemondokan tersebut dan jangan sepenuhnya dibebankan kepada pemilik rumah, karena masalah kecil bisa menimbulkan ekses yang tidak baik.
“Terutama rumah masyarakat yang ditempati kafilah, harus dikontrol,” pinta Suyatno.(zmi)