Krisis Listrik tak Kunjung Membaik

Krisis Listrik tak Kunjung Membaik

TEMBILAHAN (HR)–Harapan masyarakat lebih khusyuk dalam beribadah di bulan suci Ramadan mendatang kian memudar. Pasalnya, hingga saat ini krisis listrik masih menyelimuti Kota Tembilahan, dan  tak kunjung membaik seperti dijanjikan PLN.

PLN menyebut, listrik akan stabil pada awal bulan April lalu, setelah  menjalin kontrak mesin sewa baru dengan PT WIC berkemampuan daya sebesar 4 M, diperkirakan akan mampu menutupi kekurangan kebutuhan daya masyarakat Tembilahan mencapai 13 MW lebih.

Namun hingga saat ini belum ada kepastian kapan mesin sewa baru tersebut dapat dioperasikan. Mirisnya lagi, bukannya mendesak pihak PT WIC, PLN malah fokus perbaikan pada mesin sewa  PLN lama, yang kerap mengalami kerusakan silih berganti.

Padahal, baik Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Indragiri Hilir telah berupaya keras dan mendesak PLN,segera mengatasi krisis listrik yang terjadi. Tak hanya di Tembilahan tetapi juga di seluruh kecamatan di Kabupaten Indragiri Hilir.

Bahkan beberapa kali rapat dengar pendapat yang digelar DPRD Inhil melalui Komisi III yang dihadiri Ketua DPRD Dani M Nursalam, dan wakil Ketua Feriyandi bersama PLN Rayon Tembilahan dan perwakilan Area Rengat, belum menghasilkan perubahan seperti yang diharapkan.

Anehnya dari penjelasan yang disampaikan saat hearing belum lama ini, PLN membenarkan yang tertera dikontrak, yang dibeli dengan vendor daya bukan mesin. Namun faktanya, kesepakatan kontrak tersebut lebih kepada mesin. “Lampu mati masih dua kali hidup dan satu kali mati, dan terkadang bisa lebih parah,” sebut Evrizon, salah seorang warga Tembilahan.

Ia mengatakan, melihat kondisi listrik masih sama dengan beberapa bulan lalu, ia khawatir kondisi listrik akan tetap berlanjut hingga memasuki bulan suci nanti. Hal senada juga dituturkan Mira (25), warga parit 11 Tembilahan. Ia merasa kecewa dengan kinerja dan pelayanan PLN, dengan kondisi listrik kerap mati, tagihan dibayar malah lebih tinggi.

“Masa ia, lampu mati terus, pembayaran sama saja," keluhnya. Ia berharap, pemerintah daerah dan Dewan bisa memberi perhatian lebih terhadap keluhan masyarakat. (mg3)