Kunjungan Direktur Pemberdayaan Koperasi dan UKM

Kinerja Bupati Dipuji

Kinerja Bupati Dipuji

BANGKINANG (HR)- Direktur Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI, Adhi Putra Alfian berkunjung ke Kabupaten Kampar, Rabu (20/5). Di sela-sela kunjungan, ia menyampaikan apresiasi kepada Bupati Kampar, H Jefry Noer dalam meningkatkan pembangunan terutama di bidang pemberdayaan masyarakat.

“Saya sangat mendukung dan  memberikan apresiasi kinerja Bupati Kampar untuk memacu semangat dalam meningkatkan ekonomi,” tuturnya kepada sejumlah wartawan usai mendengarkan laporan dari Bupati Kampar, Jefry Noer pada rapat pembangunan, khususnya bidang koperasi di ruang rapat Kantor Bupati Kampar.

Adhi menyebutkan, apa yang telah dilakukan Bupati Kampar baru akan dilakukan pemerintah pusat pada Rencana Program Jangka Menengah (RPJMD) tahun 2015, namun Kabupaten Kampar sudah melaksanakannya, seperti mendirikan koperasi-koperasi produktif yang dapat membantu masyarakat meningkat ekonomi, khususnya memberikan modal kepada masyarakat dengan menggandeng lembaga perbankan.

“Hal ini dapat memperkuat keberadaan koperasi dalam peran meningkatkan ekonomi masyarakat untuk pengembangan usaha kecil masyarakat,” ucap  Adhi.

Selain itu, juga lanjut Adhi, di bidang pemberdayaan masyarakat Bupati Kampar sangat memperhatikan masyarakat dimulai dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat, bahkan ibu-ibu juga menjadi pusat perhatian Bupati Kampar untuk bersama-sama meningkatkan ekonomi mereka melalui pelatihan menjahit.

Lebih lanjut Adhi mengatakan, saat ini dari 29.000 koperasi yang ada di Indonesia hanya 30 persen yang tidak berjalan. Hal ini dikarenakan berbagai masalah yang dihadapi oleh koperasi tersebut termasuk perhatian pemerintah daerah tentang koperasi di daerahnya masing-masing.

Sebelumnya, Bupati Kampar Jefry Noer dalam sambutannya mengatakan saat ini koperasi yang telah berdiri di desa-desa berjumlah lebih kurang 179 koperasi dari 250 yang direncanakan.

”Saya mendirikan koperasi ini agar masyarakat terhindar dari para tengkulak yang meminjamkan uang kepada masyarakat dengan bunga yang cukup besar, sehingga masyarakat tidak mampu mengembangkan usaha mereka bahkan modal pinjaman masyarakat pun habis untuk membayar utang mereka kepada tengkulak,” tegas  Jefry.

Selain itu nantinya koperasi juga dapat mendirikan warung serba ada (waserda) di desa. Hal ini sangat berguna untuk memutuskan mata rantai yang selama ini merugikan masyarakat. "Jadi waserda tersebut menjual sembilan bahan pokok yang selama ini dijual  dengan harga mahal, karena melewati enam mata rantai, mulai dari pabrik hingga sampai ke masyarakat,” ucap Jefry.

Tujuan dari Waserda yang dikelola koperasi ini berguna untuk lebih meringankan beban masyarakat, karena bisa memutus tiga hingga empat mata rantai dalam menjual 9 bahan pokok ke masyarakat. Pemerintah Kabupaten Kampar telah menjalin kerja sama dengan distri butor pusat maupun daerah sehingga koperasi dapat menjual dengan harga rendah dari pada yang ada di pasaran.

Selanjutnya Jefry juga menyebutkan tentang program pembangunan melalui 5 pilar yang diharapkan akan mengentaskan kemiskinan, pengangguran dan rumah-rumah kumuh melalui berbagai program pelatihan P4S yang ditujukan untuk masyarakat kurang mampu dengan materi pelatihan pertanian, perikanan, dan peternakan.

Jefry juga memberikan penjelasan tentang program terbaru Kabupaten Kampar dalam mempercepat pengentasan kemiskinan melalui Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) yang sedang digalakkan bahkan pimpinan SKPD wajib menerapkan untuk membangun RTMPE ini di desa atau di kampung halamannya sebagai percontohan bagi masyarakat karena begitu banyak keuntungannya bagi masyarakat. “Dengan lahan 1.000 atau 1.500 meter persegi masyarakat akan mendapatkan hasil minimal Rp10 juta per bulannya," terang Jefry.(adv/hms)