Jakarta (HR)-Bio urine, bawang, cabai dan pupuk organik dari Kabupaten Kampar, mengikuti pameran Agro Expo dan food di Jakarta Convention Centre, Minggu (17/5).

Kegiatan ini sekaligus merupakan pembuktian kepada pusat bahwa gebrakan yang dilakukan oleh Bupati Kampar, Jefry Noer dalam mengembangkan pertanian dan pupuk terlihat nyata, bukan hanya isapan jempol belaka.

Kepala Bagian Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP), Andrizal,  yang hadir pada pameran tersebut, mengatakan, Kabupaten Kampar sudah membuat gebrakan yang sangat inovatif di bidang pertanian, khususnya tanaman bawang dan pupuk organik dari bio urine.

"Dengan mengikuti pameran ini, diharapkan bisa membuka peluang dalam pengembangan usaha kecil dan juga selalu bersinergi dengan stakeholder, serta dinas terkait, sehingga pengembangan usaha lebih cepat. Yang paling penting adalah selalu menjaga kualitas produksi dan gencar melakukan promosi, agar lebih dikenal masyarakat," ujar Andrizal.

Sementara Bupati Kampar, melalui Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kampar, Hendri Dunan, mengatakan, Sebagai dinas terkait, telah menembus nasional dalam memperkenalkan produk, khususnya bio gas dari urine sapi dan kotoran ternak, serta bawang. Untuk itu diimbau kepada masyarakat agar tidak ragu lagi mengikuti program yang dirampungkan dalam Rumah Tangga Mandiri Pangan Energi (RTMPE).

"Untuk kesuksesan program unggulan kita ini, kami minta dukungan ke semua pihak, agar apa yang sudah dicanangkan Pemerintah ini berjalan dengan lancar,  karena kalau pemerintah saja yang bergerak tanpa dukungan masyarakat, tidak akan berhasil," ungkap Hendry
Untuk itu, jangan ragu lagi mengembangkan Bio urine, dan terus kembangkan tanaman bawang, karena kita sudah berusaha untuk menembus pasar sampai ketingkat nasional, yang terpenting dijaga adalah peningkatan mutu.   

"Kalaupun masyarakat belum memasarkan bio urine, dan hanya memakai pupuk organik untuk kebutuhan sendiri, baik untuk tanaman cabe, bawang dan lainnya, akan membantu masyarakat untuk menekan angkos produksi disaat harga pupuk naik seperti saat sekarang ini " ujar Hendry.(adv/humas)