UN SMA Sederajat Lulus 100 Persen

UN SMA Sederajat Lulus 100 Persen

DUMAI (HR)-Tingkat kelulusan Ujian Nasional jenjang SMA/MA/SMK/SMALB tahun pelajaran 2014/2015 di Kota Dumai mencapai 100 persen. Beberapa orang peserta tak lulus, karena tak mengikuti ujian. Secara serentak diumumkan di sekolah masing-masing, Jumat (15/5).

Data yang dirangkum di Dinas Pendidikan Kota Dumai, peserta UN jenjang SMA/MA/SMK tahun pelajaran 2014/2015 di Kota Dumai sebanyak 3.839 orang. Namun, hanya 3832 siswa yang mengikuti ujian dan dinyatakan lulus semuanya.
Pada ujian yang dilaksanakan Senin (13/4) hingga Kamis (16/4) tersebut, terdapat tujuh orang lainnya memang tak mengikuti UN. Bahkan sudah lama tak masuk sekolah sebelum pelaksanaan ujian kelulusan.

"Alhamdulillah, yang mengikuti UN jenjang SMA/MA/SMK/SMALB tahun pelajaran 2014/2015 di Kota Dumai lulus semuanya. Ini prestasi membanggakan hasil kerja keras pihak sekolah, anak didik dan masyarakat yang selalu mengawasi aank-anaknya belajar di rumah," ujar Kadisdik Dumai, melalui Ketua Panitia UN Disdik H Ridwan kepada Haluan Riau, Kamis (14/5).

Ridwan yang didampingi Kabid Pendidikan Menengah dan Kejuruan Drs H Misdiono dan Kasi Kurikulum Dikmenjur Sugeng Purnomo, membeberkan, terdapat 7 orang siswa jenjang SMA/MA/SMK/SMALB tahun pelajaran  2014/2015 di Kota Dumai yang tak mengikuti UN. Siswa bersangkutan sudah dinyatakan DO jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan ujian.

"Besok (hari ini), pengumuman kelulusan UN jenjang SMA/MA/SMK/SMALB tahun pelajaran 2014/2015 di Kota Dumai secara serentak di sekolah masing-masing. Anak-anak bisa mendatangi sekolahnya, tapi dengan syarat jangan merayakannya dengan hura-hura karena akan mengganggu ketertiban umum," ingat pejabat dikenal ramah ini.

Selanjutnya, Ridwan juga mengajak para siswa yang lulus UN agar tidak melakukan konvoi serta coret-coret seragam sekolah. Hal tersebut menganggu ketertiban di jalan raya. Akan lebih bagus jika kelulusan dirayakan dengan syukuran atau doa bersama.

"Ya, kami imbau dan ingatkan para siswa untuk tidak melakukan aksi konvoi serta coret-coret seragam sekolah. Baju seragam sekolah tersebut kan masih bisa dipakai oleh adik kelasnya atau orang lain yang membutuhkan," ingatnya. (zul)