Keindahan Pulau Jemur milik Rohil membuat masyarakat bangga. Tak terkecuali dengan para nelayan yang mencari ikan sampai ke sana dan sering bersandar di dermaga setiap harinya.

Hal itu seperti diakui Saiful Amri (45) salah seorang nelayan yang berasal dari Panipahan saat berbincang dengan wartawan belum lama ini.

“Hampri tiap hari sambil menunggu jaring yang dipasang, kami datang untuk beristirahat di sini,” kata Saiful Amri. Bahkan diakuinya meskipun jarak lokasinya memasang jaring dan dermaga sampai 15 menit namun ia serta teman lainnya tidaklah berat untuk datang.

“Kalau ke sini kami bisa menikmati pemandangan, terkadang juga kami naik ke darat dan meminta mangga kepada petugas jaga,” katanya. Saiful menambahkan, mangga yang ada di Pulau Jemur sangatlah manis bahkan buahnya hampir di setiap musim selalu berbuah.
“Tak pernah putus ada sekitar 10 pohon jadi semuanya bergiliran jadi setiap musim terus berbuah,” katanya. Pihak TNI AL juga mempersilakan nelayan memgambil mangga tersebut karena memang merupakan milik bersama.

Sementara itu salah seorang penjaga Pulau Jemur, Murti (34) mengatakan, bahwa keberadaan nelayan membuatnya tak merasa kesepian mengingat hanya ada beberapa orang di Pulau yang jauh dari pemukiman itu. “Kalau ada nelayan kadang kita diberikan ikan, jadi bisa kita masak juga,” katanya.

Untuk petugas jaga TNI AL menurutnya akan bergantian selam 15 hari sekali. “Kita ada 2 orang, setiap 2 minggu gantian dan begitulah selanjutnya,” katanya. Sementara itu terlihat pohon mangga yang rasanya manis itu bukanlah berumur baru bahkan dari diameter pohonnya diperkirakan umurnya ratusan tahun.

“Pohon ini sudah lama, bahkan kita pernah tanya kepada petugas navigasi yang sudah puluhan tahun pohonnya tetap sebesar ini,” pungkas Murti.***