Tertahan 2 Jam, Duri-Kandis Ditempuh 3 Jam

Lintas Duri-Pekanbaru Macet Parah

Lintas Duri-Pekanbaru Macet Parah

DURI (HR)-Jalan lintas Duri-Pekanbaru, Jumat (8/5) pagi kembali macet parah. Kemacetan sudah berlangsung dari BalaiRaja hingga Simpang Anggur, Pinggir. Ratusan bahkan ribuan kendaraan terjebak macet di jalur ini.

Macet terus berlanjut Hingga KM 81. Setelah itu kendaraan bisa leluasa bergerak."Dua jam lebih tertahan macet dari Balairaja hingga Simpang Anggur. Kendaraan tak bergerak sama sekali. Betul-betul parah macetnya,"ujar David R Adam warga Pinggir.

Adam yang berangkat sekitar pukul 08.30 WIB dari Pinggir, langsung bertemu macet. Pihaknya tak ada pilihan selain menunggu antrian panjang itu. Baru sekitar pukul 10.30 WIB , kendaraannya bisa bergerak kembali.

Banyak pengendara yang menerobos hingga macetnya kian parah. Sekitar dua jam tertahan di jalur ini,"ujarnya.

Lepas dari macet Balai Raja hingga Simpang Anggur, ung-kapnya, kendaraan masih harus bergerak beringsut. Ini lantaran jalur hanya bisa di gunakan satu jalur. Setelah lepas dari KM 81, pihaknya baru bisa menarik nafas lega karena arus kembali normal dan lancar.

"Memang sangat parah macetnya. Duri-Pasar Minggu, Kandis tiga jam perjalanan. Padahal normalnya hanya 1 jam,"jelasnya lagi.

Sementara itu kemacetan Jalan Lintas Duri-Pekanbaru dipicu karena proyek pembangunan rigid beton. Kurang tertibnya pengendara dan padatnya arus lalu di akhir pekan ini juga menambah makin parahnya macet.

"Harusnya proyek pengerjaan rigid ini betul-betul di perhatikan. Jangan sampai mengorbankan kepentingan orang yang lebih banyak. Sistem buka tutupnya harus betul-betul di perhatikan. Jangan seenak petugasnya di lapangan,"jelas Adam lagi.

Terkait macet ini, Kasat Lantas Polres Bengkalis Melalui Kanit Lantas Polsek Pinggir Ipda H Siagian me-nyebut kemacetan itu sudah mulai terurai.

"Kemacetan dari tadi malam hingga siang ini su-dah terurai. Di lapangan ada petugas yang menjaga mengatur buka tutup jalan. Mereka dari pemuda setempat dan juga Organisasi Kepemudaan setempat (OKP), "ujarnya.

Dikatakannya, para pemuda setempat yang mengatur arus itu menggunakan sistem buka tutup.

Mereka menggunakan batas waktu 15 menit sampai 30 menit bagi kendaraan yang melintas. "Kemacetan jalan ini juga dibantu anggota kepolisian yang berpatroli,"jelasnya.(sus)