STAI Resmi Sandang Status Negeri

Tonggak Kebangkitan Pendidikan Bengkalis

Tonggak Kebangkitan Pendidikan Bengkalis

BENGKALIS (HR)–Sekolah Tinggi Agama Islam  Bengkalis kini telah resmi menyandang predikat status negeri. Menteri Agama Republik Indonesia, H Lukman Hakim Saefuddin yang langsung datang ke Bengkalis meresmikannya, berharap momentun ini menjadi tonggak kebangkitan pendidikan di Kabupaten Bengkalis sejalan dengan tekad ingin menjadikan Bengkalis kota pendidikan.

Acara peresmian penegerian STAI Bengkalis yang digelar Kampus STAI Bengkalis, Jalan Lembaga Bengkalis, Kamis (7/5), ditandai dengan pemukulan gong sebanyak 5 kali, pembukaan tirai plang nama STAIN Bengkalis dan penandatanganan prasasti oleh Menteri Agam.

Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman atau memorendum of understanding (MoU) antar perguruan tinggi se-Kabupaten Bengkalis yang disaksikan Bupati Bengkalis, Herliyan Saleh.
 
Hadir pada acara peresmian tersebut Sekretaris Binmas Islam Muhammadiyah Amin, Kabiro Ortala Nur Arifin, Kabag Kelembagaan Ortala Afrizal, Staf Ahli Gubernur Riau, Kakanwil Kemenag Provinsi Riau Tarmizi Tohor, Bupati Rohil Suyatno, Wakil Bupati Bengkalis Suayatno, Sekretaris Daerah Burhanudin, kepala SKPD, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kota se-Riau dan Kepala KUA se-Indonesia.

Dikatakan Menteri Agama, sebagai bangsa Muslim terbesar di dunia, Indonesia diperhitungakan di mata dunia, posisi perguruan tinggi islam sebagai lembaga akademik sekaligus instiutsi keagamaan berada pada posisi menentukan. Dimana umat Islam bisa memberikan sumbangan yang bagi umat bagi bangsa Indonesia dan dunia, melalui kajian studi dan penelitian mendalam berkenaan dengan keagamaan yang modern, moderat dan majemuk yang selama ini diminati kalangan internasional.

Potensi lainnya, adalah STAIN dan perguruan tinggi Islam lainnya, berada pada basis-basis komunitas Muslim dengan segala vairannya. Selain itu juga STAIN sebagai aset Pemda, posisi itu sangat menguntungkan karena dengan begitu STAIN menjadi pengaman jaring sosial atau penyangga wilayah yang berfungsi sebagai penjaga moralitas dan stabilitas, kerukunan dan harmoni sosial, berdasarkan nilai-nilai agama.

Kedudukan ini seperti ini akan memantapkan STAIN sebagai tempat bertemunya berbagai varian sosial yang diperhitungkan. Jika potensi ini dikembangkan, bukan tidak mungkin akan menjadi daya pemicu lembaga untuk maju.

Sepanjang sejarah, kehadiran perguruan tinggi Islam sangat berarti bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. Bagi kalangan orang tua Muslim menjadikan STAIN dan perguruan tinggi Islam pada umumnya jalur terbesar mobilitas sosial bagi anak-anak mereka. Lembaga pendidikan tinggi Islam di Indonesia, STAIN menjadi harapan terbaik bagi keluarga Islam di Indonesia yang ingin mendalami kajian keislaman, setelah menamatkan pendidikan menengahnya, madrasah aliyah, pesanteren SMA, SMK atau sederajat.

Dikatakan Lukman, banyak kalangan dari orang Islam di pedesaan dan perkampungan yang jauh dari kota, STAIN adalah lembaga pendidikan satu-satunya pilihan. Melalui STAIN, anak-anak muslim yang mayoritas yang berasal dari pedesaan memiliki jaminan untuk melanjutkan jenjang pendidikan tinggi. Dengan begitu, bisa melakukan mobilitas sosial secara cepat.

Kehadiran Menteri Agama disambut dengan acara adat yang diiringi kompang dan pemasangan tanjak oleh Ketua Kerapatan Lembaga Adat Melayu Riau Bengkalis, Zainudin. Usai meresmikan STAIN Bengkalis, Menteri Agama, Lukman Hakim Saefuddin bersama rombongan dan didampingi Bupati Bengkalis, Herliyan Saleh, menyaksikan pameran Expo Madrasah di Kampung STAIN Bengkalis. (adv/humas)