Bupati: Beri Contoh Dulu ke Masyarakat

Bupati: Beri Contoh Dulu ke Masyarakat

Bangkinang (HR)-Sebagai upaya mewujudkan zero kemiskinan, zero pengangguran dan zero rumah kumuh melalui program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi, selaku Kepala Dinas, kita mesti terlebih dulu memberikan contoh kepada masyarakat.

Hal ini ditegaskan Bupati Kampar, H Jrfy Noer, saat memimpin rapat evaluasi percepatan tri zero melalui program RTMPE, bersama para kadis di ruang rapat lantai III Kantor Bupati Kampar, Kamis (7/5).

"Selama ini kita salah dengan terus berkoar-koar menyuruh masyarakat membuat suatu program atau usaha yang pada dasarnya kita sendiri belum pernah melaksanakannya. Kita hanya menyuruh dengan teori tetapi belum ada praktek," ujarnya.

Untuk itu ke depan menurut bupati, mulai dari para Kadis, Kabid, Camat, Kasi, bahkan sampai ke para Kepala Desa terlebih dulu membuat percontohan Program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE), sebab program RTMPE adalah program terbaik untuk masyarakat Kampar.

Disamping itu, apabila para eselon masing-masing sudah membuat RTMPE, juga akan mengurangi pengangguran, karena satu RTMPE akan membutuhkan tiga orang tenaga kerja. Dengan adanya RTMPE oleh setiap para pejabat, secara otomatis juga untuk menjadikan para Kadis, Kabid, Camat dan Kasi bisa memiliki jiwa enterpeneursip.

"Untuk itu, segera cari keluarga yang miskin atau warga di tempat masing-masing yang kurang mampu. Dengan demikian, di samping menambah penghasilan, kita juga bisa langsung mengangkat ekonomi keluarganya. Karena hasil RTMPE dari sapi saja sudah di atas Rp10 juta," ungkap Jefry.

di RTMPE tersebut, hasil dari penjualan biourine sapi sebanyak 6 ekor, pupuk organik cair, dan pupuk organik padat/bulan lebih kurang Rp24 juta. Sementara dari lele lebih kurang Rp2,7 juta/bulan serta penghasilan ayam telor minimal 50 butir/hari x 30 hari x Rp2.000 lebih kurang Rp300 ribu.

Dengan demikian, Jefry berharap, Juni 2015 nantinya program RTMPE setiap desa sudah ada sepuluh buah saja RTMPE dan para kadis, serta eselon juga sudah melaksanakannya. Insya Allah swasembada sapi, ayam, ikan, telor, bawang dan cabai Kampar akan terwujud.

Sementara Dwi Agus, Kepala Dinas Cipta Karya Provinsi Riau, yang juga turut hadir pada rapat tersebut menjelaskan, Provinsi siap membatu setiap program untuk masyarakat. Ke depan, Pemprov melaui PU Cipta Karya akan membuat suatu pengolahan sampah menjadi energi, sebab sejauh ini sampah di Bangkinang lebih 50 ton/hari, sementara untuk Kota Pekanbaru sampah sudah lebih 1.000 ton/harinya.

Untuk itu Pemrov untuk Kampar dan Pekanbaru akan dibuat suatu tempat pengolahan sampah menjadi energi, dimana lokasi direncanakan akan ditempatkan di Desa Karya Indah Kecamatan Tapung. Selain itu, program pembangunan infrastruktur seperti jalan dan rumah layak huni juga akan dibantu sesuai dengan kebutuhan di setiap desa di Kabupaten Kampar. (adv/humas)