Peringatan Hardiknas

Wawako Ajak Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Wawako Ajak Tingkatkan Kualitas Pendidikan

DUMAI (HR)- Meski dalam kondisi libur PNS (kecuali sekolah), tak mengurangi semarak perayaan Hardiknas 2015 di Kota Dumai. Selain upacara resmi, Sabtu (2/5) pagi di lapangan upacara perkantoran Pemda Jalan HR Soebrantas, Dumai, malamnya dilanjutkan dengan aneka lomba antar insan pendidikan serta Minggu (3/5) jalan sehat.

Wakil Walikota Dumai, Agus Widayat yang didaulat menjadi inspektur upacara apel Hardiknas 2015, mengajak insan pendidikan dalam meningkat kualitas edukasi. Karena, secara konstitusi, pendidikan tangggung jawab semua pihak, bukan pemerintah saja.

Pada upacara yang dihadiri keluarga besar pendidikan Kota Dumai itu (PNS, guru, pemuka masyarakat, pegiat pendidikan), DPRD, unsur Forkompimda, serta undangan lainnya, Agus menegaskan bahwa sudah saatnya insan pendidikan lebih fokus dan optimal lagi menggali potensi pendidikan di Kota Dumai.

Terlebih dalam menyongsong MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), semua elemen dan pihaknya harus sudah bersiap sejak dini. Terutama instansi pendidikan dalam menghasilka SDM andal dan kompetitif.

"Mulai dari pendidik maupun peserta didik, semuanya harus meningkatkan kualitas dan menggali potensi pendidikan. Apalagi pada akhir tahun nanti dilaksanakan Masyarakat Ekonomi Asean," ujar Wawako membacakan sambutan Mendikbud Anies Bawesdan.

 Hal ini jelas menambah daya saing antar masyarakat di ASEAN. Dumai masuk dalam komunitas tersebut. Sehingga mesti mempersiapkan diri terutama di bidang bahas maupun kemampuan. "Jangan sampai kita nanti malah menjadi penonton," terang Agus lewat amanatnya.

Menurut Wawako, Republik tercinta ini digagas oleh anak-anak muda terdidik dan tercerahkan. Pendidikan telah membukakan mata dan kesadaran mereka untuk membangun sebuah negeri Bhineka yang modern.

Sebuah negara yang berakarkan adat dan budaya bangsa nusantara, beralaskan semangat gotong-royong, tapi tetap mengedepankan dan menumbuhkembangkan prinsip kesejajaran dankesatuan sebagi sebuah negara modern.

"Wajah masa depan bangsa ini berada di ruang-ruang kelas. Akan tetapi, hal itu bukan berarti bahwa tanggungjawab membentuk masa depan itu hanya berada di pundak pendidik dan tenaga kependidikan di institusi pendidikan," terangnya.(zul)