Dokter Bedah RSUD Siak tak Di tempat

Keluarga Pasien Mengamuk

Keluarga Pasien Mengamuk

SIAK (HR)-Sudianto, warga Kecamatan Mempura, orangtua dari salah satu pasien di RSUD Siak, Rabu (29/4) tiba-tiba mengamuk kepada pihak manajemen rumah sakit.

Pasalnya anak Sudianto yang sudah menunggu dua jam di depan ruangan bedah tak juga dipanggil ke dalam untuk berobat.

Karena sudah terlalu lama menunggu, akhirnya Sudianto mencari informasi mengapa tidak ada panggilan kepadanya. Ternyata informasi yang didapatnya, dokter bedah RSUD Siak sampai jam 10:.0 WIB pagi belum juga masuk ke ruangan.

Mendapat informasi itu, Sudianto pun langsung menuju ruangan Direktur Utama RSUD Siak. Dengan nada kesal, ia berteriak meminta kepada RSUD agar segera memecat dokter bedah yang kerjanya tidak jelas.

"Kalian digaji Pemda dari uang rakyat, kalian ditugaskan untuk melayani masyarakat, tapi kenapa sampai saat ini tugas kalian tak dilaksanakan untuk melayani masayarakat.

Seenaknya sendiri kalau bekerja, sehingga masyarakat menjadi korban dan diterlantarkan begitu saja," ujar Sudianto, mantan anggota Dewan dari Fraksi Golkar tahun 2009-2014 di depan ruangan Direktur RSUD.

Sudianto menilai dokter bedah yang bertugas di RSUD Siak seenaknya sendiri kalau bekarja. Ia berharap agar dokter-dokter seperti itu kalau bisa dipecat dan digantikan dokter yang lain agar masyarakat bisa terlayani dengan baik.

"Percuma dibangun RUSD semegah ini, kalau para dokternya tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Kalau dokter tersebut tidak sangup bekerja di sini silahkan cari dokter yang lain, karena masih banyak dokter di luar daerah yang ingin masuk ke Siak,"  ujarnya jengkel.

Senada juga diungkapkan Ruslani, salah satu pasien dari Bungaraya. Bukan saja dokter bedah yang tidak ada, tapi dokter spesialis mata pun pelayanannya lelet (lambat) dan tidak memuaskan.

"Bukan dokter bedah saja yang lamban tangani pasien Mas, tapi dokter spesialis mata juga lelet tangani pasien, sehingga saya harus pulang lagi saat ini,"ujarnya sambil meninggalkan RSUD Siak.

Sementara itu Direktur RSUD Siak Ulfa Hanum membantah pernyataan Sudianto. DIkatakannya, dokter yang dimaksud sebenarnya sudah hadir dari pagi. Dokter tersebut sedang visit ke ruangan pasien.

"Kita sudah tegas kepada para dokter untuk melakukan pekerjaanya dengan sebaik-baiknya. Mengenai dokter bedah itu bukan karena belum hadir ke RSUD, tapi karena dokter yang bersangkutan sedang visit di ruangan pasien. Sehingga untuk pasien yang kontrol harus bersabar menunggu sesuai dengan antrian," jelasnya.

Lanjut Ulfa, dokter bedah di RSUD Siak hanya dua orang dan dokter mata 1 orang, sedangkan pasiennya puluhan orang. "Para dokter kami ini bekerja sampai malam atau sampai 24 jam. Mereka saya rasa sudah bekerja dengan seoptimal mungkin dan dengan sebaik-baiknya. Maka dari itu kepada pasien seharusnya bisa bersabar dalam berobat, apa lagi untuk pasien yang sakit mata. Karena dokter spesialis mata  mereka harus teliti dalam melakukan pemeriksaan, dan butuh waktu  sampai setengah jam lebih.

Sehingga pasien harus bersabar beberapa jam untuk menunggu," pungkasnya.(gin)