Dua Pelaku Curanmor di Bawah Umur Ditangkap

Dua Pelaku Curanmor  di Bawah Umur Ditangkap

SUNGAI APIT (HR)- Kasus perampasan dan pencurian sepeda motor saat ini marak beraksi di beberapa daerah, bahkan mereka sudah beraksi sampai ke daerah pelosok khususnya di Kampung Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit.

Yang terbaru kasus curanmor yang dilakukan CN (16), pelajar di SMA Negeri 1 Sungai Apit warga asal Kampung Kayu Ara, dan temannya MF (16) warga asal Kelurahan Sungai Apit. Kini keduanya mendekam di sel  Mapolsek Sungai Apit.

Kapolsek Sungai Apit AKP Safnel Tanjung, Senin (27/4), membenarkan pihaknya berhasil membekuk kedua pelaku curanmor itu.

"Selama ini pelaku merupakan TO pihak Kepolisian Sungai Apit. Tadinya kita mendapat laporan dari masyarakat, lalu kita lakukan pengembangan dan perintahkan anggota. Setelah itu kedua pelaku berhasil ditangkap di Tempat Kejadian Perkaranya di Kampung Mengkapan tanpa ada perlawanan," jelas Kapolsek.

Lanjut Kapolsek mengatakan, pelaku curanmor di Kecamatan Sungai Apit yang selama ini sudah cukup meresahkan warga.

"Mereka beraksi bukan di ibukota saja, melainkan sudah sampai ke pelosok kampung. Merekapun tidak mengenal waktu baik siang ataupun malam, bahkan di saat orang-orang sedang salat Jumat pun motornya disikat. Sungguh keterlaluan," ujarnya dengan rasa keheranan.

"Kita sudah instruksikan ke anggota setiap ada kasus curanmor langsung kita tindak dan akan kita proses sesuai UU dan peraturan yang berlaku," tegasnya.

Sementara itu Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sungai Apit Masdar yang dihubungi melalui telpon seluler mengatakan ini semua karena pengaruh dari luar yang saat berbahaya yang tidak dapat diprediksi.

"Kita dari sekolah sudah melakukan pendidikan baik jasmani maupun rohani seoptimal mungkin. Setiap hari Jumat kita adakan pengajian atau siraman rohani, dan sebagai anak itu biasa kalau nakal-nakal sedikit, dan kita juga masih berikan pengarahan. Anak yang bersangkutan memang tidak terlalu nakal, dan saya melihat dia biasa-biasa saja. Kalaupun nakal, seperti anak-anak remaja yang lain. Kita pun sudah lakukan pengarahan dan lain-lain agar ada jera. Karena sekarang anak tersebut sudah masuk ke masalah besar, maka kita kembalikan kepada orang tuanya," jelasnya.

Masalah ini juga membuat kaget Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak Kadri Yafis. Ia tidak tahu dengan masalah ini.

"Apa iya, saya tidak tahu masalah ini. Nanti biar saya hubungi kepala sekolahnya," ujarnya dengan singkat.

Sujarwo, Anggota DPRD Siak Komisi I Pendikan dan Hukum menyayangkan. Ia berharap kepada Dinas Pendidikan khususnya para guru dan orangtua agar dapat bersama-sama meningkatkan pengawasan kepada anak-anaknya. Agar tidak terpengaruh hal-hal yang negatif.

"Hal ini sangat disayangkan sekali, dan perlu juga diselidiki. Apakah anak ini benar-benar berniat mencuri untuk kepentingan pribadi atau mereka mencuri karena ada persatuannya. Maka dari itu kepada seluruh guru dan orangtua agar bersinergi dan bersama-sama mengawasi anak didiknya agar tidak terpengaruh hal-hal yang negatif.
Kalaupun terdapat kesalahan pada anak-anak setidaknya juga diberikan solusi terlebih dahulu," pungkasnya.(gin)