Jefry: Ketua Kelompok Mesti Tegas

Jefry: Ketua Kelompok Mesti Tegas

SIAK HULU (HR)-Ketua kelompok mesti tegas dengan anggotanya dan harus mampu memimpin anggotanya.

Dalam pelatihan ini dituntut keseriusan dan kesungguhan seluruh peserta, jika salah seorang dari anggota kelompok tidak lulus maka mesin jahit susah didapatkan oleh kelompok itu.

Demikian dikatakan BUpati Kampar, H Jefry Noer, ketika memberikan motivasi kepada peserta pelatihan angkatan III dan IV di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (KBM)  Bina Insan Mandiri di Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Sabtu (25/4).

Pelatihan menjahit ini diikuti 180 peserta yang telah dibuka oleh Kepala BPPKP, Aliman Makmur, Kamis (23/4). "Seorang pemimpin kelompok harus lebih mahir menjahit dari pada anggota, jika tidak, jangan jadi pemimpin kelompok," ujar Jefry.

"Peserta jahit menjahit bukan hanya mahir menjahit, tetapi juga pandai mencari uang, Sebab, pandai menjahit belum tentu pandai mencari uang, kalau pandai mencari uang, sudah pasti bagus jahitannya," ungkapnya.

Dijelaskan Jefry Noer, peserta pelatihan ini dibagi dalam kelompok yang setiap kelompok beranggotakan 5 orang  dan 1 ketua kelompok. Ditambahkannya, dengan kelompok itu setiap kelompok mampu menghasilkan minimal 40 stel pakaian, dengan memakai pola konveksi, diharapkannya mampu bersaing dan mampu memproduksi dengan capat serta bisa mengimbangi produk dari daerah lain yang lebih dahulu telah berkecimpung seperti daerah Jawa dan Bukit Tinggi Sumatera Barat.

Lebih lanjut dikatakannya, dasar dilaksanakannya  program pelatihan menjahit ini karena kepedulian dirinya melihat serta membaca peluang, bagaimana cara memberdayakan kaum ibu di Kabupaten Kampar. "Selama ini tidak diberdayakan dan tidak hanya menjadi beban kaum suami," ucapnya.

Disamping itu, Jefry Noer juga mengungkapkan sisi lain dari manfaat pelatihan jahit menjahit ini di antaranya, menambah pendapatan sekaligus membantu suami, peserta  dapat mandiri, kaum wanita lulusan disini tidak lagi hanya mengharapkan rezeki suami, tidak diperlakukan semena-mena oleh suami, karena peserta mampu menghasilkan uang yang dapat membantu perekonomian keluarganya.

Pada tahun angaran 2015 ini peserta pelatihan menjahit ini memprioritaskan wanita produktif dengan usia maksimal 40 tahun, semuanya didapatkan secara gratis tanpa dipungut biaya sedikitpun.

Saat ini Pemda Kampar sedang membuat program pembangunan aula khusus untuk kelompok jahit menjahit, sebab laporan dari peserta pelatihan jahit menjahit yang telah lulus, menginginkan usaha mereka di aula kantor desa, dengan alasan kenyamanan dan ketenangan dalam bekerja pungkas Jefry Noer.(adv/humas)